Kasus sate beracun sianida yang menewaskan seorang anak driver ojol di Bantul menggemparkan publik. Naba Faiz Prasetya (10) tewas usai menyantap sate beracun salah sasaran.
Kisah tragis ini berawal saat seorang driver ojol bernama Bardiman diminta mengirimkan takjil berupa sate ayam kepada pria bernama Tomy di daerah Bantul. Namun karena penerima tak ada di rumahnya, sate tersebut diberikan ke Bardiman dan dibawa pulang untuk dinikmati keluarganya.
Sate itu kemudian dimakan anak Bardiman, Naba Faiz Prasetya. Sate beracun itu langsung bereaksi di tubuh Naba. Setiba di rumah sakit, nyawa Naba tidak tertolong. Pihak berwajib menyatakan sate tersebut beracun dan menyelidiki siapa sebenarnya wanita pengirim makanan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Begini pengungkapan kasus sate beracun sianida dan fakta soal penangkapan pelaku:
Pelaku Sate Beracun Ditangkap
Satreskrim Polres Bantul meringkus Nani Aprilliani Nurjaman (25), pengirim sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya.
Selain menangkap Nani, polisi mengamankan berbagai barang bukti, di antaranya dua unit motor matik, sepasang sandal, uang tunai Rp 30 ribu, kunci motor, dan satu buah helm berwarna merah.
"Kemudian ada beberapa plastik kombinasi garis merah berisi 6 tusuk sate dan saus kacang. Kalau uang Rp 30 ribu itu yang dipakai untuk bayar ojolnya," katanya.
Kandungan Sianida di Sate Beracun
Polisi menyebut sate beracun berasal dari kalium sianida (KCN) jenis padat. KCN ditaburkan di bumbu sate yang dikonsumsi Naba.
"Racunnya berupa kalium sianida atau KCN," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Jalan Jenderal Sudirman, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Senin (3/5/2021).
Racun sianida itu dibeli Nani via online sejak Maret lalu. Hingga saat ini polisi masih mendalami sumber inspirasi Nani membeli dan mencampur sianida itu ke bumbu sate.
Cara Polisi Lacak Pelaku
Pelacakan pelaku berawal dari uniknya bungkus sate beracun. Bungkus sate beracun dan tatanan lontong yang dibeli pelaku memiliki ciri khas yang jadi petunjuk penting dalam mengungkap kasus takjil sianida ini.
"Kunci pengungkapan itu dari bumbu satenya yang terbilang unik dan bungkus sate warna kuning, kan jarang itu lalu kami cari. Penjual satenya ternyata di sekitar (Kemantren) Umbulharjo," kata Burkan saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Selain itu, sate yang dibeli Nani memiliki pengemasan yang unik untuk lontongnya. Dari situlah polisi menelusuri siapa pembeli sate tersebut. "Dan lontongnya dibungkus seperti lopis, terus sate yang buka siang hari kan bisa dihitung," ucapnya.
"Tapi yang paling berperan dalam pengungkapan kasus ini dari keterangan saksi-saksi yang dilanjutkan penyelidikan," imbuh Burkan.
Target Sebenarnya Sate Beracun
Sate beracun yang dikonsumsi Naba hingga tewas sebenarnya ditujukan untuk pria bernama Tomy. Tomy merupakan warga Perumahan Villa Bukit Asri Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul.
Menurut polisi, ternyata lelaki tersebut adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) dan anggota Polresta Yogyakarta.
"Betul," tulis Kombes Purwadi Wahyu Anggoro singkat melalui salah satu aplikasi pesan kepada wartawan, saat dikonfirmasi mengenai sosok Tomy adalah anggota Polresta Yogyakarta, Senin (3/5/2021).