Polisi masih menyelidiki kasus 'mafia karantina' terkait lolosnya warga dari India via Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Hari ini, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya diperiksa di Polda Metro Jaya.
"Benar, Plt Kadis yang hadir," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi detikcom, Jumat (30/4/2021).
Pemeriksaan terhadap Gumilar dilakukan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Gumilar Ekalaya diperiksa terkait terbitnya kartu pas Bandara Soetta yang digunakan oleh salah satu tersangka, Sunarso, yang merupakan pensiunan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Diperiksa) terkait dengan terbitnya kartu pas bandara. Padahal yang bersangkutan (tersangka mafia karantina) sudah pensiun," ungkap Yusri.
Diketahui, S alias Sunarso dan anaknya, RW alias Raga Wicaksono, meloloskan WNI berinisial JD dari India tanpa melalui protokol kesehatan. Belakangan, terungkap bahwa tersangka JD lolos atas bantuan tersangka S alias Sunarso, yang merupakan pensiunan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Sunarso inilah yang mengatur hingga menjemput JD di Bandara Soekarno-Hatta setiba di Tanah Air. Sunarso bisa mondar-mandir di Bandara Soetta karena memiliki kartu pas.
"Kita dalami semua termasuk adanya kartu pas yang memang saudara S yang mengatur mulai dari menjemput, ini memiliki kartu pas. Dia dulu mantan pegawai, pensiunan dari Pariwisata DKI, sudah pensiun," kata Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/4).
Polisi sebelumnya menemukan kartu pas Dinas Pariwisata DKI Jakarta pada dua tersangka S dan RW. Berbekal kartu tersebut, kedua tersangka bisa melenggang bebas di Bandara Soekarno-Hatta.
"Tahu seluk-beluk bandara bahkan bisa keluar. Kami masih dalami kartu pasnya, termasuk anaknya sendiri si RW sama bisa ada kartu pas keluar-masuk bandara kita dalami," ungkap Yusri.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya