Plt Kadispar DKI Diperiksa di Kasus Mafia Karantina Soetta

Plt Kadispar DKI Diperiksa di Kasus Mafia Karantina Soetta

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 30 Apr 2021 15:37 WIB
Gedung Mapolda Metro Jaya
Gedung Polda Metro Jaya (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Polisi masih menyelidiki kasus 'mafia karantina' terkait lolosnya warga dari India via Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Hari ini, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya diperiksa di Polda Metro Jaya.

"Benar, Plt Kadis yang hadir," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi detikcom, Jumat (30/4/2021).

Pemeriksaan terhadap Gumilar dilakukan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Gumilar Ekalaya diperiksa terkait terbitnya kartu pas Bandara Soetta yang digunakan oleh salah satu tersangka, Sunarso, yang merupakan pensiunan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Diperiksa) terkait dengan terbitnya kartu pas bandara. Padahal yang bersangkutan (tersangka mafia karantina) sudah pensiun," ungkap Yusri.

Diketahui, S alias Sunarso dan anaknya, RW alias Raga Wicaksono, meloloskan WNI berinisial JD dari India tanpa melalui protokol kesehatan. Belakangan, terungkap bahwa tersangka JD lolos atas bantuan tersangka S alias Sunarso, yang merupakan pensiunan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

Sunarso inilah yang mengatur hingga menjemput JD di Bandara Soekarno-Hatta setiba di Tanah Air. Sunarso bisa mondar-mandir di Bandara Soetta karena memiliki kartu pas.

"Kita dalami semua termasuk adanya kartu pas yang memang saudara S yang mengatur mulai dari menjemput, ini memiliki kartu pas. Dia dulu mantan pegawai, pensiunan dari Pariwisata DKI, sudah pensiun," kata Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/4).

Polisi sebelumnya menemukan kartu pas Dinas Pariwisata DKI Jakarta pada dua tersangka S dan RW. Berbekal kartu tersebut, kedua tersangka bisa melenggang bebas di Bandara Soekarno-Hatta.

"Tahu seluk-beluk bandara bahkan bisa keluar. Kami masih dalami kartu pasnya, termasuk anaknya sendiri si RW sama bisa ada kartu pas keluar-masuk bandara kita dalami," ungkap Yusri.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Pemprov DKI Jakarta membantah bahwa tersangka S, mafia karantina di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), adalah pensiunan Dinas Pariwisata (Dispar) DKI Jakarta. Pemprov menyatakan S tak terdaftar dalam database pegawai Dispar DKI. Namun polisi memiliki dokumen bukti bahwa mereka adalah pegawai Dispar DKI.

"Kami juga di sini kaget karena kami sama sekali tidak punya nama beliau di database maupun dari... yang kami tahu memang mereka bukan pegawai dinas," kata Kepala Seksi Pengawasan Disprekraf DKI Jakarta, Iffan, saat dimintai konfirmasi, Rabu (28/4/2021).

Iffan mengatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan dari mana S mendapatkan kartu pas tersebut. Padahal, sebutnya, keluar-masuk area Bandara Soetta dijaga ketat oleh otoritas setempat.

"Kami masih melakukan pendalaman sampai dia dapat itu dari mana. Otoritasnya kan kewenangan pihak bandara," jelasnya.

Iffan menegaskan kedua tersangka bukan bagian dari staf, penyedia jasa layanan perorangan (PJLP), ataupun ASN Dinas Pariwisata. Dia menepis pegawainya tidak ada yang terlibat kasus mafia karantina ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads