Tiga Kasus Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Terbaru di Toraja

Round-Up

Tiga Kasus Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Terbaru di Toraja

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 30 Apr 2021 08:37 WIB
perawat
Ilustrasi perawat (Foto: dok. Istimewa)
Tana Toraja -

Penganiayaan perawat oleh keluarga pasien terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Palembang (Sumatera Selatan), Jayapura (Papua), dan Tana Toraja (Sulawesi Selatan), dalam sebulan terakhir. Teranyar, kasus keluarga pasien menendang perawat yang menegurnya karena dianggap membuat gaduh ruangan bayi.

"Kejadiannya diawali saat pelaku di rumah sakit itu anaknya meninggal di ruangan bayi, dan kemudian menangis sambil teriak-teriak sehingga membuat gaduh," kata Kapolres Tana Toraja AKBP Sarly Sollu saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (29/4/2021).

Aksi keluarga pasien aniaya perawat di RSUD Lakipada, Tana Toraja, itu terjadi pada Rabu (28/4). Saat itu perawat inisial MN menegur pelaku inisial AG karena dianggap membuat gaduh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MN meminta AG tetap tenang. Sebab, dia tengah berada di ruangan bayi dan kegaduhannya dapat mengganggu bayi-bayi yang ada di ruangan itu.

"Dia (perawat) bilang jangan keras-keras menangis, dan kemudian pelaku marah dan langsung menendang," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Perawat inisial MN tersebut sempat menghindari tendangan AG, namun tetap terkena di bagian lengan.

"Dari hasil visum, ada memar," imbuhnya.

MN lalu melaporkan kekerasan yang dialaminya ke polisi. Status AG saat ini masih terlapor, dan polisi akan memeriksa saksi ahli yang mengeluarkan visum.

"Kita akan menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi," kata Sarly.

Simak kasus penganiayaan perawat Christina di RS Siloam Sriwijaya di halaman berikutnya.


Penganiayaan Perawat RS Siloam Sriwijaya

Diketahui penganiayaan perawat bernama Christina Remauli (27) terjadi pada Kamis (15/4) sekitar pukul 13.30 WIB. Christina secara bertubi-tubi dianiaya oleh pria bernama Jason Tjakrawinata (38).

Peristiwa penganiayaan terhadap Christina terekam kamera hingga videonya viral di media sosial (medsos). Awalnya terlihat Jason yang mengenakan kaus merah dan topi putih sedang bersitegang dengan tiga orang perawat perempuan, yakni Christina dan dua perawat lain yang mencoba menyelamatkannya.

Christina sedang coba dibawa keluar dari ruang perawatan, tempat terjadinya penganiayaan yang dilakukan Jason. Jason menahan Christina untuk tidak keluar. Dalam momen tersebut, terlihat Jason menarik rambut korban.

Kepada polisi, Christina mengaku dipanggil ke ruang perawatan nomor 6026 di RS tersebut. Lalu dia ditanya soal cara melepas infus di tangan anak yang dirawat di ruangan tersebut.

Video aksi penganiayaan terhadap perawat sebuah RS di Palembang viral di medsos. Korban melaporkan kejadian ke polisi. (Screenshot video viral)Video aksi penganiayaan terhadap perawat sebuah RS di Palembang viral di medsos. Korban melaporkan kejadian ke polisi. (Screenshot video viral)

Namun, belum sempat korban menjawab, terlapor langsung memukul wajah Christina. Meski sempat dilerai oleh perawat lainnya, terlapor tetap memukul kembali wajah korban. Korban sempat berlutut di depan pelaku sambil meminta maaf. Namun terlapor tetap menendang perut dan menjambak rambutnya.

Dalam kasus ini, Jason Tjakrawinata ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolrestabes Palembang. Jason dijerat Pasal 351 KUHPidana dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara karena menganiaya perawat RS Siloam.

Selain itu, Jason dijerat pasal perusakan karena merusak ponsel milik perawat RS Siloam lainnya, berinisial AR, yang pada saat kejadian merekam aksi keributan tersebut.

Simak berita penganiayaan perawat A di RSUD Dok II Jayapura pada halaman selanjutnya.


Penganiayaan Perawat RSUD Jayapura

Peristiwa serupa dialami perempuan berinisial A (33), perawat RSUD Dok II Jayapura, Papua.

"LP/449/IV/2021/Papua/Resta Jor Kota, tanggal 13 April 2021. Perkara penganiayaan yang terjadi pada Selasa, 13 April 2021 sekitar jam 20.22 WIT," kata Kapolres Kota Jayapura AKBP Gustav R Urbinas kepada detikcom, Selasa (20/4/2021).

Gustav menerangkan perawat A adalah tenaga medis honorer RSUD Dok II Jayapura. Perawat A dianiaya saat menerima pasien rujukan yang kemudian tak tertolong nyawanya saat ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"(Pelaku) seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya. Korban selaku perawat pada RSUD Dok II Jayapura melaksanakan dinas sore, kemudian sekitar jam 16.00 WIT seorang pasien rujukan berjenis kelamin perempuan masuk di ruang IGD dengan diantar oleh dua orang keluarganya," terang Gustav.

"Pasien tersebut menurut diagnosis mengalami penurunan kesadaran dan sesak napas berat, sehingga terhadap pasien dilakukan pemeriksaan awal oleh dokter J dan dokter E, dibantu oleh korban," imbuh Gustav.

Korban dan dua dokter jaga IGD saat itu menyampaikan soal kondisi pasien yang menurun kepada keluarga pasien. Hingga akhirnya pasien meninggal dunia pukul 20.00 WIT.

"Namun salah seorang dari keluarga pasien tersebut tidak mau menerima kenyataan serta menuduh pihak rumah sakit tidak menangani pasien dengan baik," jelas Gustav.

Gustav menjelaskan dokter lainnya yang berinisial G lalu berupaya menenangkan emosi keluarga pasien. Namun salah satu keluarga pasien itu menghampiri perawat A dan memukul perawat A.

"Setelah itu pelaku membanting alat medis EKG di ruang IGD, dan sekitar 10 menit kemudian pelaku meninggalkan tempat kejadian. Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka memar dan bengkak di dahi sebelah kanan serta menjalani rawat jalan di RSUD Dok II Jayapura," tutur Gustav.

Gustav menyampaikan pihaknya telah meminta keterangan kepada perawat A, melakukan visum, dan mengidentifikasi pelaku.

Halaman 2 dari 3
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads