Geger Pemuda Maki-maki Nakes RS UGM Berujung Minta Maaf

Terpopuler Sepekan

Geger Pemuda Maki-maki Nakes RS UGM Berujung Minta Maaf

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Sabtu, 24 Apr 2021 13:17 WIB
Tangkapan layar video viral nakes di UGD RSA UGM dimaki-maki
Foto: dok. tangkapan layar video viral nakes di UGD RSA UGM dimaki-maki
Sleman -

Video seorang pemuda yang memaki-maki tenaga kesehatan atau nakes di UGD RSA UGM Kapanewon Gamping, Sleman viral di media sosial. Usai bikin geger, pemuda itu lalu memminta maaf karena marah-marah.

Video viral itu diunggah di akun Facebook Ike S, Rabu (21/4) di akun pribadinya maupun di salah satu grup Facebook. Pemilik akun menyebut peristiwa itu terjadi di UGD RSA UGM, Senin (19/4).

"Saya sedang menunggu bapak saya yg sedang kritis di ruang ugd,karena aturan di ugd hanya memperbolehkan 1 penunggu dlm ruangan,saya bergantian masuk ke ruangan dg saudara saya yg lain.dan saat itu kebetulan saya yg sedang diluar...," tulisnya seperti dilihat detikcom, Rabu (21/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam postingannya itu, Ike mengatakan tiba-tiba datang rombongan pemuda yang diduga mabuk berat. Mereka mulai berteriak dan memaki nakes yang berada di dalam UGD dengan kata-kata kasar.

Keributan itu pun sempat memicu orang-orang yang juga di dalam UGD untuk menegur rombongan pemuda tersebut. Namun, ketika ditegur, justru pemuda itu melontarkan sumpah serapah kepada seluruh pasien yang ada di UGD yang memicu kemarahan keluarga pasien.

ADVERTISEMENT

Pemilik akun Facebook tersebut mengaku tidak terima dengan peristiwa tersebut. Terlebih, setelah kehebohan itu ayahnya meninggal dunia. Pihaknya pun berencana melaporkan peristiwa itu ke pihak berwajib.

"Saya selaku anak pasien dr bapak saya saroji yg akhirnya bpk meninggal dunia tdk lama setelah kejadian itu ,saya & kaluarga sangat merasa tdk terima.bagi yg mengetahui siapa mereka ,bs menghubungi saya ( inbok ).jika tdk ada etikat baik dlm 3hari kedepan,saya mewakili semua kluarga pasien akan bawa msalah ini ke ranah hukum.terimakasih," tegasnya.

Pihak RSA UGM pun akhirnya angkat bicara soal kasus tersebut. Dirut RSA UGM Arief Budiyanto membenarkan video viral itu terjadi di IGD RSA UGM.

"Sehubungan dengan adanya informasi yang telah terjadi di IGD RS Akademik UGM pada Senin, 19 April 2021 dini hari dan viral di beberapa media sosial seperti di akun instagram infocegatan_jogja. Maka bersama ini kami sampaikan bahwa Pihak Manajemen RS Akademik UGM menyatakan benar telah terjadi keributan antar keluarga pasien pada saat itu," kata Dirut RSA UGM Arief Budiyanto dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (22/4).

Arief membeberkan, keributan ini dipicu oleh aksi salah satu keluarga pasien yang berada di ruang IGD yang emosional dan mengganggu pasien lain. Sehingga memancing emosi keluarga pasien lainnya, yang berakibat terjadi keributan antarkeluarga pasien tersebut.

"Meskipun tidak ada korban maupun kerusakan infrastruktur, pihak Manajemen RS Akademik UGM sangat menyesalkan kejadian tersebut. Manajemen RS Akademik UGM berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk saling menghormati, khususnya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit," ungkapnya.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto menambahkan hasil pemeriksaan sementara peristiwa itu bermula saat ada seorang pasien yang datang dan diantar oleh 2 orang laki-laki dengan menggunakan taksi online. Si pasien, kata Yuli, berteriak-teriak karena merasa kesakitan.

"Pada hari Senin (19/4) sekira jam 00.30 WIB, datang 2 orang laki-laki yang sedang mengantar seorang pasien perempuan inisial DIR dalam kondisi sakit dengan menggunakan mobil sewa online atau taksi online. Selanjutnya oleh security diarahkan ke IGD, dan pasien teriak-teriak kesakitan karena penanganan lama," jelas Yuli.

Pasien, kata Yuli, kemudian mendapatkan penanganan medis dengan disuntik obat. Namun, selang 1 jam si pasien kembali merasa kesakitan dan berteriak. Hal itu memicu kemarahan 2 orang laki-laki yang mengantar. Akhirnya mereka terlibat cekcok dengan sekuriti dan perawat.

"Pasien disuntik oleh perawat dengan obat penenang dan pasien sudah tenang. Tapi selang 1 jam pasien merasa kesakitan lagi dan teriak-teriak. Selanjutnya 2 orang yang mengantar pasien tersebut marah-marah ke sekuriti dan perawat," urainya.

"Penjelasan sekuriti yang bertugas malam itu, tidak ada kekerasan fisik. Cuma cekcok, adu mulut antara security dengan pengantar pasien yakni 2 orang laki-laki itu," kata Yuli.

Kasus pemuda yang terekam kamera memaki-maki tenaga kesehatan atau nakes di RSA UGM dan viral di media sosial akhirnya berujung damai. Pelaku akhirnya meminta maaf kepada pihak rumah sakit maupun keluarga pasien yang saat itu ada di IGD RSA UGM.

Selengkapnya pengakuan pemuda yang maki-maki nakes RS UGM...

Simak Video: Detik-detik Pemuda Maki Nakes RSA UGM yang Viral

[Gambas:Video 20detik]



Kanit Reskrim Polsek Gamping AKP Fendi Timur mengatakan pihaknya telah menerima laporan resmi dari Ike yang merupakan pengunggah video yang kemudian viral di media sosial. Pihak Kepolisian, kata Fendi, juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku.

"Pada siang ini, kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang pelaku yang membuat keributan di RSA UGM," kata AKP Fendi saat ditemui di Mapolsek Gamping, Jumat (23/4).

Usai diperiksa, kata Fendi, pihak pelapor, rumah sakit dan pelaku akhirnya bertemu. Mereka bersepakat untuk menyelesaikan kasus ini lewat jalur musyawarah dan berdamai.

"Mereka saling memaafkan baik pihak pelapor yakni Ike S maupun RSA UGM sama-sama bisa menerima permohonan maaf dari pelaku," sebutnya.

Sementara itu, pemuda yang memaki-maki nakes RSA UGM dan rebut dengan keluarga pasien akhirnya meminta maaf. Diketahui pemuda itu berinisial DA warga Kapanewon Gamping.

"Saya selaku pelaku yang membuat gaduh atau rusuh di rumah sakit UGM, saya meminta maaf kepada seluruh warga Yogyakarta khususnya kepada RSA UGM dan lebih khususnya kepada keluarga besar Mbak Ike yang bapaknya meninggal dunia dan saya turut berduka cita," kata DA di Mapolsek Gamping Jumat (24/4).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads