Kesbangpol DKI: Penyelesaian Tawuran Johar Baru Tak Bisa Bak Makan Cabai

detikcom Do Your Magic

Kesbangpol DKI: Penyelesaian Tawuran Johar Baru Tak Bisa Bak Makan Cabai

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 28 Apr 2021 12:11 WIB
Kepala Kesbangpol Pemprov DKI Jakarta, Taufik Bakri
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Taufan Bakri (Rolando/detikcom)
Jakarta -

Anggota DPRD DKI meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI memecahkan masalah tawuran di Johar Baru yang masih saja bikin resah. Warga setempat bahkan ingin Jembatan Kota Paris dibongkar karena kerap menjadi akses tawuran. Kesbangpol DKI menjelaskan, masalah klasik ini tidak bisa diselesaikan semudah makan cabai.

"Kita nggak bisa seperti makan cabai (cepat dirasakan efeknya) saja kemudian masalah cepat selesai. Membangun jiwa itu berat, kalau membangun jembatan bisa ditarget tiga bulan selesai, tapi kalau membangun jiwa nggak cukup tiga bulan," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Taufan Bakri, kepada detikcom, Rabu (28/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johar Baru adalah kecamatan di Jakarta Pusat yang sering mengalami tawuran. Johar Baru bukan satu-satunya, ada wilayah lain yang juga sering terjadi tawuran. Masalahnya selalu sama, ada faktor-faktor yang perlu dicermati bila ingin menyelsaikan masalah tawuran dari akarnya.

"Langkah pertama adalah mengembangkan wawasan kebangsaannya. Kedua, mencari akar masalahnya kenapa terus tawuran," kata Taufan.

ADVERTISEMENT

Akar masalah tawuran adalah anak-anak yang putus sekolah, tidak ada lapangan pekerjaan yang bisa menampung anak-anak muda, dan kelebihan energi anak-anak muda. Solusinya, warga harus diberi kegiatan positif supaya tidak tawuran.

"Masyarakat harus disibukkan," kata dia.

Selanjutnya, penyuluh agama perlu menerangi Johar Baru:

Tonton juga Video: Pecah Tawuran Antar-Pemuda di Makassar, Diduga Akibat Dendam Lama!

[Gambas:Video 20detik]



Untuk mengatasi masalah lapangan kerja, Kesbangpol DKI akan menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta. Pemprov DKI akan mengadakan pelatihan-pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).

"Penyuluh-penyuluh keagamaan juga mesti masuk," kata dia.

Sebelumnya, anggota Sekretaris Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI, Syarif, menanggapi wacana pembongkaran Jembatan Kota Paris yang sering menjadi akses tawuran. Syarif menilai, jembatan itu tidak bisa serta merta dibongkar tanpa kajian yang serius karena bangunan itu adalah sarana akses penghubung. Masalah tawuran harus diselesaikan, bukan jembatannya yang dibongkar.

"Saya minta Kesbangpol DKI dan instansi terkait kembali duduk bareng memecahkan masalah ini," kata Syarif kepada detikcom, Selasa (27/4) kemarin.

Halaman 2 dari 2
(dnu/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads