Polisi mengatakan kerumunan Jakmania di Bundaran HI, Jakarta Pusat, adalah sebuah aksi spontanitas. Adapun Jakmania berkumpul di Bundaran HI karena menganggap bahwa lokasi tersebut adalah ikon Persija.
"Mereka secara spontanitas dengan kemenangan Persija kemudian mereka berkumpul," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta Selatan, Senin (26/4/2021).
Yusri mengungkapkan, para suporter Persija itu kerap menjadikan Bundaran HI sebagai lokasi untuk merayakan kemenangan tim favoritnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena memang dianggap bahwa Bundaran HI itu adalah ikonnya Persija. Setiap ada kemenangan, mereka akan berkumpul di sana," ungkap Yusri.
Jakmania berkerumun di Bundaran HI sejak Minggu (25/4) malam. Bundaran HI mulai steril dari massa Jakmania pada Senin (26/4) dini hari pukul 03.00 WIB.
Total ada 65 orang yang diamankan dari kerumunan di HI ini. Dari 65 Jakmania yang diamankan, belasan di antaranya masih berstatus anak-anak.
"Kita cek dari 65 ini ada 52 orang dewasa, anak-anak 12 orang dan satu perempuan dewasa. Jadi totalnya 65 yang kita amankan di Polda Metro Jaya untuk diambil keterangannya," terang Yusri.
Simak penjelasan Ketum Jakmania Diky Soemarno di halaman selanjutnya.
Saat ini, puluhan Jakmania tersebut sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Meski begitu, Yusri memastikan proses penyelidikan dari kerumunan Jakmania di Bundaran HI akan terus dilakukan pihaknya.
"Kami masih mem-profiling apakah kemungkinan ada ajakan melalui media sosial. Dengan spontanitas mereka bisa berkumpul sekian banyak di Bundaran HI yang akibatkan kerumunan di masa PPKM Mikro ini," ungkap Yusri.
Sementara itu, Ketua Umum Jakmania, Diky Soemarno, angkat suara atas ulah yang dilakukan anggotanya. Menurutnya, secara internal pihaknya telah mengimbau seluruh anggota Jakmania agar merayakan kemenangan Persija di rumah saja.
"Kita sudah melakukan imbauan dan arahan untuk tetap berada di rumah," kata Diky saat dihubungi detikcom, Senin (26/4/2021).
Terkait puluhan anggotanya yang sempat diamankan pihak polisi, Diky mengatakan akan bersikap kooperatif dan mengikuti proses hukum yang berlaku. Selain itu, dia menyebut akan memberikan sanksi internal kepada anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran, termasuk yang kedapatan membawa ganja di lokasi.
"Ya pasti (pemberian sanksi internal). Balik lagi ke aturan yang berlaku. Tergantung seperti apa kesalahannya," ungkap Diky.