Tiga orang pelaku perampokan bersenjata airsoft gun yang sempat dipergoki warga Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Tangerang, belum tertangkap. Polisi mengaku kesulitan menangkap ketiganya karena minimnya petunjuk.
"Inisial tiga DPO, AN, AP dan RI," ujar Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Jun Nurhaida Tampubolon kepada wartawan di kantornya, Ciputat, Tangsel, Jumat (23/4/2021).
Jun mengakui pihaknya kesulitan melacak pelaku karena petunjuk yang minim. Sementara ketiga pelaku itu disebutnya tidak memiliki alat komunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesulitannya ya kita enggak punya petunjuk, untuk handphone-nya (pelaku). enggak ada," ujarnya.
Polisi telah menelusuri alamat pelaku di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
"Terus alamatnya juga kemarin ada di sini, sudah diselidiki juga, tapi mereka sudah enggak ada. Tetap nanti diupayakan," ucapnya.
Untuk diketahui, polisi saat ini telah mengamankan seorang pelaku berinisial RR yang saat itu ditangkap oleh warga. Berdasarkan keterangan RR, mereka sudah 3 kali melakukan perampokan di wilayah Ciputat.
"Sudah beraksi tiga kali berdasarkan pengakuan tersangka (RR). Semuanya dilakukan siang hari," imbuhnya.
Simak peran-peran para pelaku di halaman selanjutnya
Dari tangan RR, polisi mengamankan sepucuk airsoft gun 38S&W SPL, 5 butir peluru gotri, 1 selongsong, 1 unit motor, dan 1 unit telepon genggam. RR dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan (curas) juncto Pasal 53 KUHP.
Dalam press rilis, disampaikan bahwa RR berperan sebagai yang melakukan pencurian dan membawa senjata airsoft gun. Kemudian tersangka AN menyiapkan obeng, membawa airsoft gun dan menunggu di atas motor.
Dua tersangka lainnya yaitu AP dan AN sama-sama berperan sebagai joki dan yang mengawasi situasi lingkungan di lokasi kejadian. Keempatnya berboncengan dua motor saat itu.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/4/2021) sekitar pukul 11.30 WIB. Aksi komplotan ini dipergoki oleh warga setempat, Roy Fauzi (31).
Roy Fauzi yang mencurigai aktivitas keempat pelaku di depan rumah kosong melaporkannya kepada pamannya, Mahligai. Selanjutnya, Mahligai dan Roy menghampiri para pelaku.
Mahligai sempat menginterogasi keperluan keempat pelaku ini sambil mengambil foto wajah para pelaku. Merasa terdesak, keempat pelaku kemudian mencoba kabur, namun salah satunya yakni RR terjatuh hingga ditangkap oleh Mahligai dan Roy.
Rekan-rekan RR sempat mengumbar tembakan saat itu. Akibat kejadian ini, Roy dan Atam Saputra, ipar Mahligai yang datang belakangan, mengalami luka.