Vaksin Nusantara menimbulkan polemik. Mabes TNI akan buka suara memberi penjelasan terkait polemik vaksin ini besok.
TNI akan memberi penjelasan polemik vaksin Nusantara ini pada konferensi pers yang akan digelar Senin (19/4), pukul 08.30 WIB. Konferensi pers akan dilakukan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim).
Para narasumber yang akan memberikan penjelasan adalah Kapuskes TNI Mayjen TNI Tugas Ratmono, Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, dan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Albertus Budi Sulistya, serta sejumlah Kadiskes lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan melaksanakan konferensi pers terkait vaksin Nusantara COVID-19," demikian bunyi undangan tersebut, yang diterima detikcom, Minggu (18/4/2021).
Sebelumnya, vaksin nusantara ini menuai kontroversi karena proses vaksinasi berlanjut tanpa izin dari BPOM. Sejumlah tokoh serta beberapa anggota DPR turut menjadi relawan dengan mengambil sampel darah yang merupakan bagian dari proses vaksinasi.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan pihaknya belum memberikan restu vaksin Nusantara untuk melanjutkan uji klinis. Penny membeberkan sejumlah alasan mengapa BPOM belum memberikan restu.
Dalam hearing atau diskusi bersama para peneliti vaksin Nusantara 16 Maret 2021, terungkap jumlah KTD dalam uji fase I mencapai 71,4 persen dari total relawan uji klinis.
Sebanyak 20 dari 28 subjek mengalami kejadian yang tidak diinginkan (KTD). Beberapa relawan uji klinis juga mengalami KTD di kategori 3 dengan tingkat keluhan efek samping lebih berat.
"Kejadian yang tidak diinginkan pada grade 3 merupakan salah satu kriteria penghentian pelaksanaan uji klinik yang tercantum pada protokol uji klinik," sebut Penny dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (14/4).
Kejadian tidak diinginkan kategori 3:
6 subjek mengalami hipernatremi
2 subjek mengalami peningkatan blood urea nitrogen (BUN)
3 subjek mengalami peningkatan kolesterol
Kejadian tidak diinginkan kategori 1 dan 2:
- Nyeri lokal
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Nyeri kepala
- Penebalan
- Kemerahan
- Gatal
- Petechiae (ruam)
- Lemas
- Mual
- Demam
- Batuk
- Pilek dan gatal
Penny juga mengatakan, meski terdapat kejadian tidak diinginkan, para peneliti tak menghentikan proses uji vaksin Nusantara. Ia menjelaskan para peneliti vaksin Nusantara juga tak memahami proses pembuatan vaksin berbasis sel dendritik karena tak terlibat dalam penelitian.
Sejumlah tokoh juga telah diambil sampel darahnya untuk proses vaksinasi vaksin Nusantara. Berikut daftar tokoh tersebut:
1. Mantan Menkes, Siti Fadilah
2. Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo
3. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad
4. Anggota DPR, Emanuel Melkiades Lakalena
5. Anggota DPR, Saleh Daulay
6. Anggota DPR, Adian Napitupulu
7. Anggota DPR, Nihayatul Wafiroh
8. Anggota DPR, Arzetty Bilbina
Simak video 'Masih soal Seputar Kontroversi Vaksin Nusantara':