Ical Ungkap Alasan Disuntik Vaksin Nusantara: Saya Utang Nyawa ke Terawan

Ical Ungkap Alasan Disuntik Vaksin Nusantara: Saya Utang Nyawa ke Terawan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 17 Apr 2021 17:14 WIB
Momen Aburizal Bakrie Disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan (Foto: dok Istimewa)
Momen Aburizal Bakrie disuntik vaksin Nusantara oleh Terawan. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Politikus senior Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical mengungkap alasannya mau disuntik vaksin Nusantara besutan dr Terawan Agus Putranto. Ical mengaku percaya pada Terawan.

Hal itu disampaikan Ical melalui akun Twitter pribadinya seperti dilihat, Sabtu (17/4/2021). Ical mengatakan pada Jumat (16/4) dia dan istrinya, Tatty Murnitriati, sudah disuntik vaksin Nusantara. Dia mengatakan, delapan hari sebelum divaksinasi, sampel darahnya diambil.

Ical mengaku percaya vaksin Nusantara. Dia mengatakan tidak ragu terhadap vaksin besutan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya percaya dengan vaksin ini, karena memang saya percaya dengan kemampuan Dokter Terawan. Bahkan saya ini pernah utang nyawa, karena beliau dengan metode 'cuci otak'-nya pernah menyelamatkan saya dari serangan stroke yang fatal. Karenanya, dulu saya bela Dokter Terawan dengan #SaveDokterTerawan," ujar Ical melalui akun Twitternya.

Ical menyebut banyak tokoh yang ditolong oleh dr Terawan. Dia juga meminta semua pihak tidak perlu mempermasalahkan vaksin ini.

ADVERTISEMENT

"Bukan hanya saya, banyak tokoh nasional yang pernah ditolong oleh Dokter Terawan. Karenanya, banyak juga tokoh yang mendukung vaksin Nusantara ini. Menurut saya, vaksin untuk COVID-19 tidak perlu dipertentangkan. Ini ikhtiar yang baik untuk kemanusiaan," ucapnya.

Di akhir cuitannya, dia berharap pandemi COVID segera berlalu. Dia berharap bisa berkegiatan seperti sebelumnya.

Sebelumnya, sejumlah tokoh juga telah diambil sampel darahnya untuk proses vaksinasi vaksin Nusantara. Berikut daftar tokoh tersebut:

1. Mantan Menkes, Siti Fadilah
2. Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo
3. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad
4. Anggota DPR, Emanuel Melkiades Lakalena
5. Anggota DPR, Saleh Daulay
6. Anggota DPR, Adian Napitupulu
7. Anggota DPR, Nihayatul Wafiroh
8. Anggota DPR, Arzetty Bilbina

Selanjutnya >>>

Tonton juga Video: Wasekjen PAN Disuntik Vaksin Dua kali, Sinovac-Nusantara

[Gambas:Video 20detik]



BPOM Tak Restui Vaksin Nusantara

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan pihaknya belum memberikan restu vaksin Nusantara untuk melanjutkan uji klinis. Penny membeberkan sejumlah alasan mengapa BPOM belum memberikan restu.

Dalam hearing atau diskusi bersama para peneliti vaksin Nusantara 16 Maret 2021, terungkap jumlah KTD dalam uji fase I mencapai 71,4 persen dari total relawan uji klinis.

Sebanyak 20 dari 28 subjek mengalami kejadian yang tidak diinginkan (KTD). Beberapa relawan uji klinis juga mengalami KTD di kategori 3 dengan tingkat keluhan efek samping lebih berat.

"Kejadian yang tidak diinginkan pada grade 3 merupakan salah satu kriteria penghentian pelaksanaan uji klinik yang tercantum pada protokol uji klinik," sebut Penny dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (14/4).

Kejadian tidak diinginkan kategori 3:

6 subjek mengalami hipernatremi
2 subjek mengalami peningkatan blood urea nitrogen (BUN)
3 subjek mengalami peningkatan kolesterol
Kejadian tidak diinginkan kategori 1 dan 2:

- Nyeri lokal
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Nyeri kepala
- Penebalan
- Kemerahan
- Gatal
- Petechiae (ruam)
- Lemas
- Mual
- Demam
- Batuk
- Pilek dan gatal

Penny juga mengatakan, meski terdapat kejadian tidak diinginkan, para peneliti tak menghentikan proses uji vaksin Nusantara. Ia menjelaskan para peneliti vaksin Nusantara juga tak memahami proses pembuatan vaksin berbasis sel dendritik karena tak terlibat dalam penelitian.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads