Sejak kudeta 1 Februari, Myanmar telah berada dalam kekacauan-dengan ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menuntut kembalinya demokrasi.
Junta militer telah berusaha memadamkan gerakan antikudeta dengan kekuatan mematikan. Menurut kelompok pemantau lokal, pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan lebih dari 720 orang dan menahan sekitar 3.100 aktivis, jurnalis, dan pembangkang, sejak kudeta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komunitas internasional sebagian besar mengutuk junta karena penggunaan kekuatannya terhadap warga sipil tak bersenjata. Sejumlah negara telah menerapkan sanksi-sanksi terhadap petinggi militer Myanmar, keluarga mereka, dan bisnis yang terkait dengan militer.
Tetapi para pemimpin regional telah berusaha untuk membuka komunikasi dengan rezim tersebut, dan pada hari Sabtu (17/4), Kementerian Luar Negeri Thailand mengkonfirmasi pertemuan puncak ASEAN di Jakarta mengenai situasi Myanmar, juga akan dihadiri Min Aung Hlaing.
(rdp/gbr)