Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto berencana memecat RT-RW, lurah, hingga camat. Dia beralasan sedang evaluasi jajaran wilayah agar program 'Makassar Recovery' terpenuhi.
Awalnya, Danny mencopot 5.000 pengurus RT/RW yang ada di Kota Makassar. Dia menyebut evaluasi ini dengan istilah resetting. Alasannya, ada pengurus RT/RW yang tidak menjalankan program 'Makassar Recovery'.
Kemudian, Danny mencopot Lurah Pandang Muhammad Nawir karena dinilai menghinanya di media sosial. Danny Pomanto menegaskan aksi yang dilakukan Nawir menunjukkan perlunya penataan ulang atau resetting di lingkup Pemkot Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi inilah bentuk bobroknya pemerintahan di bawah dan harus di-resetting. Bisa dibayangkan bawahannya wali kota, lurah bilang wali kotanya kayak begitu di media sosial dan dia mengakui," kata Danny saat dimintai konfirmasi, Rabu (14/5).
Danny menilai pencopotan Nawir dari jabatan Lurah Pandang sudah tepat, bahkan dia memastikan ada konsekuensi hukum yang akan didapatkan oleh Nawir karena telah melakukan penghinaan.
"Ini saya bilang kenapa perlu di-resetting, karena terjadi konspirasi politik yang membuat Makassar akan mundur. Saya tidak biarkan, dan pencopotan, termasuk penghinaan dan ini bisa masuk konsekuensi hukum, dan ini sedang pertimbangkan konsekuensi hukumnya," terangnya.
Pencopotan terhadap Nawir dilakukan setelah dia diperiksa oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Makassar.
"Diperiksa benar terbukti menghina dan dia mengakui. Itu terkait dengan percakapan grup WA yang mengarah ke Pak Wali, harusnya tidak layak sebagai seorang pegawai, menghina dengan kata berbohong, pembohong, dan itu tidak boleh begitu," ujar Plt Sekretaris BKD Kota Makassar Munandar dalam keterangannya, Rabu (14/4).
Nawir yang dimintai tanggapan terkait pencopotan dirinya mengaku ikhlas. Dia mengaku kritik yang dinilai menghina itu sebagai bentuk penyampaian aspirasi kepada RT/RW yang sebelumnya dicopot.
"Itulah keputusan pimpinan yang terbaik untuk saya, saya tetap memberikan dukungan penuh untuk program kebijakannya Pak Wali mengenai Makassar Recover. Itu cuma kesalahpahaman saja, saya hanya menyampaikan aspirasinya RT-RW," kata Nawir.
"Tidak ada maksud untuk menghina Pak Wali karena beliau pimpinan saya, saya cuman menyampaikan aspirasinya RT/RW (di bawah pimpinan) saya yang mau dinonaktifkan," lanjut Nawir
Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto akan mengganti seluruh jajaran camat hingga lurah setelah dia akan menonaktifkan semua RT/RW. Sebabnya, Danny melihat banyak temuan terkait kinerja rendah hingga program penanganan COVID yang tidak didukung.
"Alasannya banyak (sehingga seluruh camat dan lurah diganti). Pertama, banyak temuan, kinerja rendah, tidak respons, dan tidak peduli masyarakat, banyak sebabnya. Terus tidak mendukung program (penanganan COVID) Makassar Recover," kata Danny kepada detikcom, Kamis (15/4/2021).
Lebih khusus Danny menyoroti sejumlah oknum camat dan lurah yang tidak mendukung program Makassar Recover untuk menekan angka penularan COVID-19. Padahal instruksi itu sudah turun langsung dari Presiden Joko Widodo.
"Kemarin juga kan ada arahan Presiden, jelas sekali kan, ada refocusing, itu kan perintah negara, terus COVID jangan lengah (diatasi), itu kan program Pak Presiden. Nah, ini dia tidak mendukung," ujarnya.
Danny menegaskan penggantian camat hingga lurah merupakan program penataan ulang atau resetting jajaran Pemkot Makassar. Bukan hanya camat dan lurah, jajaran ASN hingga tenaga kontrak juga akan dievaluasi ulang.
"Jadi semua (akan dirombak) jajaran pemerintahan. Mau itu ASN, tenaga kontrak, dievaluasi semua, di-reset semua. Semua akan dievaluasi," tegasnya.
Danny Bakal Ganti Camat hingga Lurah
Danny Pomanto akan mengganti seluruh jajaran camat hingga lurah setelah dia akan menonaktifkan seluruh RT/RW. Sebabnya, Danny melihat banyak temuan terkait kinerja rendah hingga program penanganan COVID yang tidak didukung.
"Alasannya banyak (sehingga seluruh camat dan lurah diganti). Pertama, banyak temuan, kinerja rendah, tidak respons, dan tidak peduli masyarakat, banyak sebabnya. Terus tidak mendukung program (penanganan COVID) Makassar Recover," kata Danny kepada detikcom, Kamis (15/4/2021).
Lebih khusus Danny menyoroti sejumlah oknum camat dan lurah yang tidak mendukung program Makassar Recover untuk menekan angka penularan COVID-19. Padahal instruksi itu sudah turun langsung dari Presiden Joko Widodo.
"Kemarin juga kan ada arahan Presiden, jelas sekali kan, ada refocusing, itu kan perintah negara, terus COVID jangan lengah (diatasi), itu kan program Pak Presiden. Nah, ini dia tidak mendukung," ujarnya.
Danny menegaskan penggantian camat hingga lurah merupakan program penataan ulang atau resetting jajaran Pemkot Makassar. Bukan hanya camat dan lurah, jajaran ASN, hingga tenaga kontrak juga akan dievaluasi ulang.
"Jadi semua (akan dirombak) jajaran pemerintahan. Mau itu ASN, tenaga kontrak, dievaluasi semua, di-reset semua. Semua akan dievaluasi," tegasnya.
(aik/isa)