Akses flyover tapal kuda Lenteng Agung sempat terbuka dan akhirnya ditutup lagi menggunakan barier beton (MCB). Ternyata pembuka barier tersebut bukan petugas Dinas Bina Marga atau Dinas Perhubungan melainkan pengguna jalan. Waduh!
Warga setempat mengatakan pembatas tersebut dibuka lantaran kebutuhan pengguna jalan. Dengan terbukanya tapal kuda, kendaraan dari Depok arah Pasar Minggu dapat berputar balik ke Depok lagi dengan lebih cepat.
"Kalau yang kita tahu, kemarin dari sosialisasinya itu uji coba sampai tanggal 6 April, cuma kan warga kebutuhan di sini, mungkin karena jarak tempuhnya agak jauh putar baliknya, jadi berinisiatif dibuka satu untuk motor," kata seorang warga bernama Tedi Suryadi saat ditemui di lokasi, Senin (12/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tedi merupakan tukang parkir yang sehari-hari bertugas di tempat parkir minimarket di sekitar lokasi. Dia mengatakan warga setempat ingin flyover tersebut cepat dibuka.
"Sebenernya warga pengen buru-buru aja ini dibuka atau uji coba resminya diperpanjang gitu misalnya," kata Tedi.
![]() |
Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, pukul 16.16 WIB, detikcom menyaksikan empat pemotor membuka paksa barier beton yang sudah kembali dipasang itu. Mereka berhasil menggeser barier beton itu, atau dengan kata lain membuka paksa flyover tapal kuda Lenteng Agung.
Dengan bergesernya barier, pemotor bisa lewat lagi dan putar balik di tapal kuda, tentu saja sebelum tapal kuda itu diresmikan.
Terbukanya flyover disebut dapat berpengaruh terhadap lalu lintas yang kerap macet. Selama uji coba flyover tersebut, kemacetan dinilai berkurang.
"Sebenarnya sih biasanya macet, tapi kemarin (saat uji coba) agak berkurang sih, lumayan ada pengurangan," tambahnya.
Simak video 'Sensasi Jajal Flyover Tapal Kuda yang Digadang Atasi Kemacetan':
Flyover tersebut memang belum resmi dibuka oleh Pemprov DKI Jakarta. Tedi berharap pengawasan di sana ditambah selama flyover tersebut belum dibuka.
"Kalau nggak ada pengawasan di sini kadang kita lihat semrawut kemarin, banyak yang lawan arah," ungkapnya.
Selain mengawasi kendaraan yang ingin menuju flyover, petugas harus mengawasi kendaraan yang melawan arus karena diduga menjadi penyebab kemacetan.
"Cuma yang bikin macet terutama yang lawan arah jadi kalau muter di sini, yang lawan arah muter di sini ya itu yang bikin macetnya, jadi tambah persoalan baru kalo nggak ada pengawasannya," ujar Tedi.
Flyover tapal kuda dibangun untuk mengatasi masalah kemacetan di Jl Lenteng Agung sekaligus mengamankan kendaraan penyeberang jalan-pemutar balik dari risiko tertabrak kereta api.
Namun kemacetan kerap terjadi di ruas ini setiap pagi hari, saat banyak warga berangkat kerja, dari Depok ke arah Jakarta (Pasar Minggu). Terakhir pada pagi tadi, kemacetan mengular sepanjang 1,8 km, dari Universitas Pancasila sampai flyover tapal kuda Lenteng Agung ini.