Polemik Usai Musdalub LAM Pekanbaru Belum Berlalu

Round-Up

Polemik Usai Musdalub LAM Pekanbaru Belum Berlalu

Raja Adil Siregar - detikNews
Jumat, 26 Mar 2021 22:34 WIB
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Nandang (Raja Adil-detikcom)
Foto: Kapolresta Pekanbaru, Kombes Nandang (Raja Adil-detikcom)
Pekanbaru -

Polemik Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru belum berakhir. Terbaru, pengurus LAM Riau, Datuk Syahril Abu Bakar, ikut terseret ke pusaran polemik LAM Pekanbaru.

Sejumlah orang mendatangi rumah Datuk Syahril. Polisi menyebut massa yang datang ke rumah meminta Datuk Syahril Abu Bakar segera mengesahkan SK kepengurusan di LAM Pekanbaru.

"Iya benar, ada sejumlah orang datang ke rumah pengurus LAM Riau (Datuk Syahril Abu Bakar). Ada pengancaman dan telah dilaporkan kemarin," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang saat dimintai konfirmasi, Kamis (25/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (23/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangan massa ke rumah Datuk Syahril membuat keluarga resah dan tak terima.

Pihak keluarga lalu membuat laporan ke polisi. Pihak keluarga menganggap ada unsur pengancaman dari massa yang mendatangi rumah mereka.

ADVERTISEMENT

"Dilaporkan oleh Febri Praja (putra Datuk Syahril Abu Bakar). Laporan atas dugaan pengancaman," imbuh Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Juper Lumban Toruan.

Setelah mendatangi rumah Datuk Syahril Abu Bakar, massa yang berjumlah 10 orang itu mendatangi Balai Adat LAM Riau di Jalan Diponegoro. Di sana, massa meminta Ketua MKA LAM Riau Datuk Al Azhar dan Ketua DPH LAM Riau Datuk Syahril segera mengesahkan hasil Munaslub 24 Januari lalu.

"Mereka minta pengurus LAM Riau Kota Pekanbaru disahkan. Minta SK pengurus ditandatangani, ya ada kata-kata massa yang membuat keluarga tidak terima dan melaporkan," kata Juper.

Massa kembali mempertanyakan SK kepengurusan Ketua LAM Kota Pekanbaru, yang saat ini SK belum disahkan Ketua LAM Riau. Pengurus LAM Riau, Harianto, lalu menjawab pertanyaan mereka.

"Bapak Harianto menyampaikan bahwa terkait SK kepengurusan Ketua LAM Kota Pekanbaru hingga saat ini memang belum ditandatangani Ketua LAM Riau karena harus melalui beberapa proses," katanya.

Namun polisi memastikan tidak ada tindakan kekerasan saat massa datang ke rumah Datuk Syahril dan Balai Adat. "Nggak ada kekerasan, hanya ucapan saja mungkin yang dirasa kurang pas, sehingga keluarga melaporkan karena sudah datang ke rumah," kata Juper.

Lihat juga video 'Persatuan Dukun Nusantara Akhirnya Hilangkan Istilah Santet':

[Gambas:Video 20detik]



Polemik pergantian kepengurusan LAM Pekanbaru sebelumnya bahkan diwarnai aksi teror. Polisi bergerak dan menangkap sejumlah orang. Simak di halaman berikutnya.

Aksi teror menimpa 3 pejabat di Riau dalam rentetan waktu bersamaan pada awal Maret. Teror pertama menimpa Ketua NU, Rusli Ahmad, yang rumahnya dicoret kata-kata kasar pada 3 Maret.

Selanjutnya, teror kembali terjadi di rumah Kasi Penkum Kejati yang juga Ketua LAM Pekanbaru, Muspidauan, pada Kamis (5/3) malam. Berselang kemudian teror terjadi di rumah Sekretaris LAM Riau, Nasir Penyalai.

Polisi mengungkap aksi teror pelemparan kepala anjing ke rumah Muspidauan. Aksi teror tersebut juga masih punya kaitan terkait upaya pembakaran rumah Sekretaris LAM Riau.

"D (Didik) membantu aksi teror dengan mengirim kepala anjing, melempar bensin ke rumah Pak Nasir. Yang mana tujuan melempar agar Pak Muspidauan enggan dan takut terhadap mereka, sehingga mereka tetap eksis berada di LAM Pekanbaru," kata Kapolda Riau Irjen Agung Setya kepada wartawan, Jumat (12/3/2021).

Dua pelaku lain yang ditangkap bernama Irwan dan Boy. Polisi masih memburu 2 pelaku lain, yakni BI alias Bobi dan J.

"Mengapa disiram bensin, karena rencana membakar rumah mereka. Kenapa rumah diteror, karena Pak Nasir dianggap orang yang mendukung Musdalub dan dianggap orang-orang yang memunculkan kepemimpinan baru dan tidak dikehendaki oleh mereka," jelas Irjen Agung.

Diketahui, dalam Musdalub Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau cabang Pekanbaru pada Januari lalu, Muspidauan terpilih menjadi Ketua LAM Pekanbaru. Pengurus LAM di Pekanbaru sempat memprotes musdalub tersebut.

"Pak Nasir dianggap mendukung Musdalub dan dianggap orang yang memunculkan kepemimpinan baru dan tidak dikehendaki. Kemudian mereka menyiapkan kepala anjing, kemudian menyiapkan dan membeli botol bensin," katanya.

Teror dilakukan dua pelaku, Irwan dan Didik, menggunakan 2 sepeda motor menuju rumah Muspidauan di Kampung Melayu. Selanjutnya, pelaku melemparkan kepala anjing di rumah Muspidauan.

Malam berikutnya, kedua pelaku Boy dan Bobi (BI) berangkat menuju rumah Nasir. Setiba di lokasi, pelaku menyiramkan bensin ke rumah Nasir.

"Mereka semua orang LAM, kecewa terkait pergantian kepemimpinan. Mereka merasa Munaslub itu merugikan, ada kekhawatiran dan menimbulkan rasa ketidaksenangan, ditambah ada yang membiayai," katanya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads