Hadiyanti Senang Tembok Tutup Akses Rumahnya Dirobohkan, Merasa Bak Mimpi

Hadiyanti Senang Tembok Tutup Akses Rumahnya Dirobohkan, Merasa Bak Mimpi

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Rabu, 17 Mar 2021 11:29 WIB
Ciledug -

Tembok yang menutup akses keluar-masuk rumah Hadiyanti (60) di Ciledug, Kota Tangerang, dirobohkan aparat gabungan. Hadiyanti senang dan bersyukur.

"Kesenangan buat kita sudah dibukain pintu. Terima kasih Allah SWT. Kedua, media, atas aparat semuanya dari atas sampai bawah dengan dilaksanakan," ujar Hadiyanti, saat ditemui di rumahnya, Ciledug, Kota Tangerang, Rabu (17/3/2021).

Hadiyanti pun menahan tangis. Matanya berkaca-kaca saat mengucapkan syukur karena tembok 2 meter yang menghalangi rumahnya sudah dibongkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia kemudian bercerita soal tembok yang sudah berdiri sejak bulan lalu. Menurutnya, tembok tersebut membuat aktivitas terganggu.

"Ditembok, kalau tembok permanen baru sebulan ini. Kalau tembok kemarin tuh nggak mati, masih bisa masuk motor. Sekarang ini, kemarin ini nggak sama sekali," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Rasanya hatinya sudah terbuka. Selama 2 tahun ini ibu nggak lihat jalan, sekarang sudah lihat jalan. Hatinya kayaknya, sangat, sama sekali nggak mimpi, sebenarnya nggak mimpi," sambung Hadiyanti sambil menahan tangis.

Tembok yang menutup akses keluar-masuk rumah Hadiyanti sudah dirobohkan. Puing-puing telah diangkut.

Ekskavator yang digunakan untuk merobohkan tembok 2 meter ini juga telah dibawa pergi. Petugas kebersihan berada di lokasi untuk membersihkan sisa puing-puing.

Sebelumnya, masalah akses rumah ditutup tembok ini diketahui dari sebuah video viral. Dalam video itu, terlihat akses rumah warga di Ciledug, Tangerang, ditutup tembok. Penghuni rumah tersebut terpaksa menggunakan tangga untuk memanjat pagar tersebut.

Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana mengatakan penutupan akses rumah warga itu terjadi karena masalah sengketa lahan. Polisi meminta warga mengedepankan mediasi.

"Masalah sengketa tanah. Sudah dilaporkan Ke Polres Tangkot. Masih proses sampai sekarang," ucap Wisnu saat dihubungi, Sabtu (13/3).

"Kami dari Polsek sudah pernah mediasi para pihak, namun belum menemukan titik temu," katanya.

Wisnu juga telah menjelaskan duduk perkara keberadaan tembok ini. Dia mengatakan pemilik lahan mempermasalahkan soal lahan yang dihibahkan orang tuanya untuk jalan, bukan lahan yang dibeli ibu Acep.

"Mempermasalahkan terkait dengan tanah yang dulu sebenarnya dihibahkan ke orang tuanya kepada warga untuk dijadikan jalan. Ada jalan 5 meter, 2,5 meter itu hibah dari masyarakat dan 2,5 meter adalah hibah dari ayah Saudara Rully dulunya. Di tahun 1990 sudah digunakan jalan ini," ucap Wisnu.

"Kurang-lebih 2,5 meter dikali 200 meter, lahan hibah jalan yang dihibahkan ayah Saudara Rully, ini menurut info warga yang ada di sini," sambungnya.


Pemilik Lahan Enggan Beri Keterangan

detikcom telah mendatangi rumah pihak yang membangun tembok 2 meter hingga menutup akses ke rumah warga tersebut. Namun pihak yang membangun tembok itu enggan memberikan keterangan.

Halaman 2 dari 2
(sab/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads