Peserta pendidikan dasar (diksar) komunitas pencinta alam (KPA) di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), meninggal dunia. Diketahui, dia meninggal bukan karena kecelakaan, tapi alami kekerasan dari panitia diksar.
Peserta yang meninggal tersebut bernama Muhammad Rifaldi (17), anggota KPA Sanggar Kreatif Anak Rimba alias Sangkar Luwu Timur. Diksar diadakan di Desa Batu Putih, Kecamatan Burau, Lumit.
Ada 13 orang peserta dalam Diksar tersebut. Peserta Diksar, ada yang masih memiliki status sebagai pelajar, mahasiswa, dan seterusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diklat, korban tiba-tiba terjatuh dalam Sabtu (13/3/2021) atau hari kelima diksar. Polisi pun langsung menyelidiki kematian Rifaldi.
Penyelidikan polisi menunjukkan adanya bekas kekerasan fisik yang dialami korban. Kekerasan itulah yang menjadi penyebab korban meninggal dunia.
"Korban meninggal saat diberi perawatan medis di puskesmas," ujar Kapolres Luwu Timur AKBP Indratmoko kepada detikcom, Selasa (16/3).
Kekerasan tak hanya dialami Rifaldi, peserta Diksar lain pun alami kekerasan. Simak di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Viral Perpeloncoan Mahasiswa UHO, Begini Respons Pihak Kampus
Kekerasan tak hanya dialami oleh Rifaldi, tapi juga oleh peserta diksar lainnya. Luka berupa lebam hingga mengeluarkan darah.
"Selain korban yang meninggal dunia, ada juga yang lain lebam-lebam dan bahkan ada yang kupingnya mengeluarkan darah akibat kekerasan," jelas Indratmoko.
Indratmoko mengungkap pihaknya kini masih mendalami kasus kematian peserta tersebut. Samapai saat polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus meninggalnya Rifaldi.
"Sementara masih didalami peran masing-masing panitia dalam rangkaian peristiwa kekerasan tersebut," pungkas Indratmoko.