Pertama, per Februari 2021 kemarin tanggung jawab kebersihan pasar dipegang oleh swasta yang sebelumnya dipegang oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas. Volume sampah yang diangkut oleh swasta ini dirasanya tidak banyak.
Kedua, memang terdapat tempat pembuangan sampah di sekitar situ, namun kondisinya sudah tidak layak dan akses jalannya juga rusak. Hal ini semakin diperparah ketika musim hujan, jalanan akan menjadi becek dan baunya semakin tidak sedap.
Ketiga, pedagang-pedagang lain di Pasar Ajibarang memilih untuk membuang sampahnya di samping jalan dengan alibi jalanan becek dan takut gerobak sampahnya rusak. Padahal pihak pasar sudah menyediakan sepatu boots.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau takut gerobak rusak kan bisa disampaikan ke pengelola pasar, toh kita juga bayar retribusi jadi sudah tanggung jawabnya pihak pasar buat menyediakan gerobak sampah itu. Ya ini kembali ke kesadaran masing-masing pedagang lah buat buang sampah sesuai tempatnya karena yang kena imbasnya pedagang di sekitar situ," ujar Fajar.
Sementara itu, salah seorang pemilik warung mengaku sudah mengirimkan komplain ke pihak pengelola pasar, namun hingga saat ini belum mendapatkan tanggapan.
![]() |
"Ya jangan salah kalau kata orang Pasar Ajibarang itu pasar yang paling kotor, buktinya memang iya kan," ucap seorang pemilik warung yang tidak ingin disebutkan namanya.
Para pedagang tersebut berharap pihak pengelola pasar dapat segera memperbaiki fasilitas pembuangan sampah di Pasar Ajibarang. Selain fasilitas, sistematika pembuangan sampah oleh pedagang pasar juga perlu dibenahi agar tidak merugikan pedagang lain.
(dnu/dnu)