'Serial Killer' Rio, Pembunuh Brutal Bermodal Martil

'Serial Killer' Rio, Pembunuh Brutal Bermodal Martil

Andi Saputra - detikNews
Jumat, 12 Mar 2021 13:30 WIB
Ilustrasi pembunuhan di kamar
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Pembunuh berantai Rio Alex Bulo lebih dulu bikin geger Tanah Air dengan kasus pembunuhan berantai atau serial killer sebelum kasus pembunuhan dua wanita yang dilakukan Rian asal Bogor terjadi. Aksi brutal Rio dilakukan dengan bermodal martil.

Perbuatan Rio itu membuat dirinya mendapat julukan 'Rio Martil'. Julukan Rio Martil itu muncul karena dirinya menghabisi nyawa para korban dengan memukul kepala korban menggunakan martil.

Dalam catatan detikcom, Jumat (12/3/2021), sedari kecil, Rio dikenal sebagai anak nakal. Tingkahnya membuat orang tuanya tidak mampu menanganinya lagi. Padahal kala itu Rio masih 8 tahun. Orang tuanya pun mengungsikan Rio kecil dari Sleman (Yogyakarta) ke Jakarta, ikut kakak sulungnya yang bertaut 12 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Jakarta, kenakalan Rio menjadi-jadi ketika ayahnya tak lagi mengakuinya sebagai anak. Penyebabnya, Rio tak mau pindah agama yang dipeluk sang ayah. Kasih sayang keluarga yang diimpikan Rio pun semakin tercerabut.

Rio lalu berteman dengan preman Senen, sering bolos sekolah, mabuk-mabukan, hingga mengganja. Kekerasan dan kejahatan menjadi karibnya.

ADVERTISEMENT

Rio menghidupi dirinya dengan menjual surat-surat kendaraan palsu. Setelah menikah, dia beralih pekerjaan sebagai pencuri mobil. Dalam tiga hari, dia bisa menggasak tiga mobil. Hidupnya makmur. Kepada istrinya, dia mengaku berjualan pakaian.

Rio mulai kesandung masuk bui setelah penadahnya melaporkan dia ke polisi karena melarikan mobil 'bos'-nya itu. Ketika bebas, Rio terpaksa menekuni pekerjaannya sebagai pencuri mobil lagi karena sudah kadung menerima persekot mencuri mobil.

Tapi karena di Jakarta dia sudah terkenal sebagai penjahat kambuhan, akhirnya Rio pindah operasi. Selain pindah tempat, dia juga ganti modus. Dia membekali diri dengan martil dan tak segan-segan membunuh. Sasarannya kini adalah pengusaha penyewaan mobil.

Bidikan kota pertama Rio adalah Surabaya. Dengan martil mautnya, dia menghabisi pengusaha rental mobil dan menggondol sedan Mercy. Di Semarang, Rio melarikan Izusu Panther setelah menggetok mati dua orang dengan martil kesayangannya. Di Yogya, percobaan pembunuhannya gagal.

Simak video 'Horor Aktor 'Serial Killer' di Bogor Habisi Nyawa 2 Wanita':

[Gambas:Video 20detik]



Pada 12 Januari 2001, Rio menghabisi Jeje Suraji di Baturaden, Banyumas. Dia menggondol sedan Timor milik Jeje yang disewanya dari Bandung.

Ini merupakan akhir petualangan pembunuh brutal ini. Hotel prodeo menjadi tempat tinggalnya setelah dijatuhi hukuman mati pada 2001. Ketika diganjar hukuman maksimal itu, Rio bertekat untuk bertobat. Pada Agustus 2004, Rio dipindahkan ke Nusakambangan.

Empat bulan setelahnya, seorang koruptor yang divonis 16 tahun, Iwan Zulkarnaen, dikirim ke LP yang sama dengan Rio. Karena sama-sama dari Sulawesi, Rio dan Iwan cepat akrab. Bahkan Iwan mengajari Rio mengaji.

Tapi rupanya, 'bakat' membunuh itu tak juga sirna dari Rio. Hanya karena diledek Iwan bahwa dia hanya bertaji di luaran saja, Rio naik pitam. Segera dia hantamkan kepala guru mengajinya itu ke tembok sel. Dia menghabisi nyawa Iwan dengan tangan kosong, tanpa sang martil maut.

Rio membunuh Iwan tepat di hari ulang tahunnya ke 27 tahun pada 2 Mei 2005. Dengan catatan kelam Rio, akhirnya timah panas tim eksekutor menembus dadanya pada 8 Agustus 2008 dini hari. Jenazah Rio Alek Bulo dimakamkan di TPU Desa Kejawar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, siang harinya. Pemakaman dihadiri ketiga anak serta istri Rio.

(asp/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads