Partai Demokrat Sindir Lagi Moeldoko soal KTA: Jangan Ngaku-ngaku!

Partai Demokrat Sindir Lagi Moeldoko soal KTA: Jangan Ngaku-ngaku!

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Rabu, 10 Mar 2021 18:42 WIB
Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra, di DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/3/2021).
Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra. (Azhar/detikcom)
Jakarta -

Kepala Bamkostra DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putera mempertanyakan kartu tanda anggota (KTA) PD milik Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Herzaky meminta Moeldoko tidak mengaku-ngaku sebagai kader PD.

"Nih, kalau KTA tuh begini bentuknya, ada nomor anggotanya. Ada juga yang tanda tangan ketua umumnya. Lah sekarang saya mau tanya Bapak Moeldoko, itu nomor KTA-nya berapa? Yang tanda tangan siapa? Ya kalau nggak punya beginian namanya anggota abal-abal, jangan ngaku-ngaku," ujar Herzaky sambil menunjukkan KTA Demokrat miliknya, di DPP PD, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/3/2021).

Herzaky menilai wajar jika Demokrat menjadi rebutan. Sebab, menurutnya, nama partai berlambang mirip logo Mercy itu sedang naik karena aktif membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tahu memang Partai Demokrat ini seksi banget, karena lagi naik banget di mata masyarakat, karena kita sangat aktif nih dalam membantu pemerintah ya, dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi ini dan juga bencana," sebut Herzaky.

"Sehingga mungkin tentu ada pihak-pihak luar, oknum kekuasaan yang ingin mengambil jalan pintas menjadi ketua umum partai politik dengan mengambil partai yang sudah bagus. Nah ini yang menjadi masalah besarnya di kita adalah karena ada oknum-oknum kekuasaan ini nih yang terlibat di dalamnya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Herzaky menyebut peserta acara yang diklaim KLB Demokrat hanya masyarakat kecil jika tidak ada peran Moeldoko. Dia meyakini untuk mengumpulkan orang agar datang ke acara yang diklaim KLB membutuhkan uang yang tidak sedikit.

"Kalau nggak ada (Moeldoko), ini hanya rakyat-rakyat kecil. Kebayang dong bisa datangi 400 orang, ya nggak. Tiketnya berapa, hotelnya berapa, transpornya berapa. Kemudian masing-masing dijanjikan Rp 100 juta. Berapa itu duitnya," tutur Herzaky.

Sebelumnya, kubu KLB menyinggung masuknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke PD. Baca di halaman berikutnya.

Lihat juga Video "Partai Demokrat se-Solo: Lawan KLB Ilegal yang Dilakukan Moeldoko!":

[Gambas:Video 20detik]



Kubu KLB Deli Serdang sebelumnya menyampaikan bahwa Demokrat adalah partai terbuka sehingga siapa pun bisa menjadi kader. Begitu juga Moeldoko yang disebut-sebut memiliki KTA Partai Demokrat.

"Dalam KLB disebut bahwa partai sifatnya terbuka, siapa saja bisa masuk. Begitu masuk, di situ diberi dia sebagai anggota yang sudah masuk menjadi kader," kata Ketua Badan Komunikasi PD versi KLB, Razman Arif Nasution, di Jakarta Selatan, Selasa (9/3).

Razman kemudian menyinggung proses AHY menjadi kader PD. Razman mengatakan AHY saat itu ditarik masuk ke partai saat masih menjadi tentara aktif dan sedang dalam menjalani pendidikan di Australia.

"Apa bedanya Agus Harimurti? Dia lagi pelatihan di Australi, tentara aktif, suruh maju datang ke Jakarta, kemudian berhenti jadi tentara, maju jadi calon gubernur. Apa bedanya? Sama saja," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads