Polisi mengamankan 15 muda-mudi di Makassar terkait dengan prostitusi online. Komnas Perempuan (KP) meminta otak dari prostitusi yang melibatkan remaja itu ditangkap.
"KP berpandangan bahwa penting melakukan penyidikan dan penyelidikan terkait masalah ini terutama memastikan siapa yang menjadi tokoh utama. KP juga meminta kepada media untuk berhati-hati dalam memberitakan berbagai kasus yang mengandung unsur kesusilaan apalagi yang melibatkan anak perempuan yang berhadapan dengan hukum," kata Komisioner Komnas Perempuan, Theresia Iswarini kepada wartawan, Selasa (9/3/2021).
Berdasarkan pengakuan dari salah seorang remaja inisial DL yang terlibat dalam prostitusi online itu bahwa dirinya mendapatkan uang 5 juta dari askinya itu. Theresia meminta adar pemeriksaan kasus itu dilakukan secara tertutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemeriksaan kasus terhadap DL perlu dilakukan secara tertutup dan mengedepankan penghormatan terhadap hak-hak perempuan dan hak anak," kata dia.
Menurut Theresia ada beragam alasan anak terlibat dalam prostitusi. Komnas Perempuan, kata Theresia menilai bahwa tidak ada perempuan yang ingin terlibat dalam prostitusi.
"Penyebab prostitusi itu beragam. KP berpandangan bahwa tidak ada perempuan yang ingin terlibat dalam prostitusi dengan menjadi pekerja seks. Hasil pemantauan KP menunjukkan bahwa umumnya mereka masuk dalam lingkar prostitusi karena korban kekerasan seksual, KDRT atau TPPO. Untuk seorang anak perempuan yang akhirnya terlibat dalam prostitusi penting bagi kepolisian untuk mempertimbangkan penyebab-penyebab keterlibatan tersebut dan tetap berpatokan pada Undang-Undang Perlindungan Anak mengingat anak tersebut adalah anak yang berhadapan dengan hukum (ABH)," jelasnya.
Tonton video 'Prostitusi Online-Bawa Sajam, 15 Muda-mudi di Makassar Diamankan':
Polisi sebelumnya menangkap 15 muda-mudi di Kota Makassar terkait prostitusi online. Salah seorang remaja yang diduga sebagai pelaku prostitusi online, DL (16) mengaku menjual keperawanannya kepada pria hidung belang seharga Rp 5 juta.
DL mengungkapkan, harga Rp 5 juta itu dipatoknya saat pertama kali terjun ke dunia prostitusi online. DL sebelumnya pernah mengecam pendidikan di sebuah pondok pesantren di Gowa, Sulsel.
"Cuma 1 tahun saya pesantren di Gowa," kata DL di Polsek Panakkukang, Makassar, Selasa (9/3/2021).
DL mengaku mulai terjun ke dunia prostitusi online sekitar November 2020.
"(Jual perawan Rp 5 juta) ada orang dulu, kakek-kakek," tutur DL.