Sebidang tembok rumah di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan, roboh dan menimpa rumah lainnya. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (20/2) ini hari lalu, bersamaan dengan datangnya banjir yang melanda kawasan tersebut.
Tembok yang roboh itu memiliki tinggi sekitar 1,8 meter. Tembok tersebut menimpa 3 rumah warga di dekatnya, namun tidak ada korban dalam peristiwa itu.
Usut punya usut, rumah tersebut ternyata milik Zurni Hasyim Djalal, ibunda mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal. Pada Selasa (23/2) kemarin, Dino Patti Djalal mendatangi rumah ibunya itu untuk berkomunikasi dengan warga yang terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut keterangan warga di samping rumah ada hujan deras hari Sabtu itu, kebetulan tanah di bawah pagar mulai alami erosi, mulai bergerak sekitar jam 10.00-11.00 WIB," kata Dino Patti Djalal kepada wartawan di lokasi, Selasa (23/2/2021).
Dino Patti Djalal mengatakan saat itu dinding tembok bagian kiri roboh. Tidak lama kemudian, dinding tembok bagian kanan juga roboh dan menimpa rumah warga.
"Ada dua atau tiga mungkin, saya juga baru datang," katanya.
Siap Ganti Rugi
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Pihak Dino Patti Djalal juga siap bertanggung jawab atas kejadian itu.
"Tapi untungnya tidak ada yang terluka, walaupun ada rumah yang lecet dan perlu diperbaiki," ucap Dino Patti Djalal.
Dino Patti Djalal juga siap mengganti kerugian para tetangga yang diderita akibat robohan tembok tersebut.
"Yang pasti rumah yang kena, tadi saya sudah bicara dengan ibu saya, rumah yang kena nanti akan kita perbaiki, kita yang perbaiki," kata Dino Patti Djalal.
Simak juga video 'Dino Patti Djalal Blak-blakan Sebut Fredy Mafia Kelas Kolonel':
Dino Patti Djalal mencari solusi terbaik, simak di halaman selanjutnya
Dicari Solusi Terbaik
Dino Patti Djalal mengatakan akan mencarikan solusi terbaik bagi para tetangganya yang terkena robohan tembok pagar rumahnya.
"Saya sudah bicara dengan salah satu keluarga yang punya rumah dan kita akan cari solusi terbaik," kata Dino.
Ada tiga rumah tetangganya yang terkena robohan tembok tersebut. Belum diketahui seberapa kerusakan rumah warga yang terkena robohan tembok tersebut.
"Prinsipnya ini kan tetangga satu kerukunan, kita akan terbuka pertama saya dengar dulu kerugiannya apa, setelah itu berembuk. Kalau ada yang bisa dibantu kita bantu, tadi ada hewan saya dengar ada 80 ayam, tidak masalah nanti kita duduk sama-sama saja. Yang paling penting sekarang rumah yang secara fisik tergores itu harus diperbaiki dan sekarang sedang kita lihat diambil puing-puingnya dari pagar dan rumah itu nantinya kita perbaiki," paparnya.
Penyebab Tembok Roboh
Kasudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan Mustajab mengungkap penyebab robohnya tembok rumah ibunda Dino Patti Djalal itu.
"Robohnya karena dia itu lereng, curah hujan tinggi. Terus karena talut di situ lembap, sehingga nggak kuat nahan beban, longsor," ujar Mustajab saat dihubungi, Selasa (23/2/2021).
Selain karena faktor hujan deras, Mustajab menyebut adanya potensi rembesan dari kolam renang yang ada di rumah ibu Dino Patti Djalal. Di halaman dekat tembok rumah yang jebol itu terdapat dua kolam renang.
"Bukan rembesan, potensi (rembesan dari kolam renang) terjadi itu ada. Memang di samping itu ada dua kolam renang," ucapnya.
Terkait hal ini, Dino Patti Djalal mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab robohnya tembok rumah ibundanya itu. Dino Patti Djalal mengaku terbuka untuk mempelajari soal penyebab robohnya tembok rumahnya itu.
"Oh saya nggak tahu itu, saya harus dengar dari beliau langsung. Kalau dia bilang ada kolam renangnya, bagaimana dampaknya. Dengan senang hati akan saya pelajari," ujar Dino Patti Djalal saat ditemui wartawan di rumahnya, Kemang, Jaksel Selasa (23/2/2021) siang.
Apa kata warga yang terkena tembok roboh? Simak di halaman selanjutnya
Detik-detik Tembok Roboh
Seorang warga yang rumahnya kena robohan tembok, Faisal Jukri (41) mengatakan, kejadian itu terjadi pada Sabtu (20/2) malam, ketika dia dan keluarga tengah bersiap mengangkat barang karena khawatir terjadi banjir. Faisal kaget saat mendengar suara dari luar rumahnya.
"Udah kita angkatin (barang), persisnya jam 11 malam berapa, kita nggak perhatiin, nggak lihat jam, itu runtuhnya dari sana runtuhnya (sisi kiri rumah ibu Dino). Runtuh... duarrr, langsung ngikut ke sini hajar lampu JPU. Berselang waktu, baru ini yang runtuh (sisi kanan)," kata Faisal ditemui di rumahnya, Selasa (23/2/2021).
Faisal menyebut tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Saat itu, Faisal belum tahu suara itu adalah tembok roboh, sementara istri dan keluarganya sudah melihat robohnya tembok itu. Setelah mendengar suara keras, Faisal sekeluarga berhamburan keluar dari rumah.
"Pada udah tahu gitu, istri sama keluarga udah tahu gitu. Dia posisinya emang lagi di bawah. Jadi dia (istrinya) kagetnya lihat genting saya ketiban ini nih (menunjuk tembok rumahnya). Bunyinya keras banget loh, 'bruak!', baru pada kabur," katanya.
Warga lainnya bernama Puji Rahayu (39) mengatakan rumahnya juga terkena dampak dari robohnya tembok itu. Akibatnya, atap rumah dan tembok belakang rumahnya mengalami kerusakan.
"Ini atap sama tembok belakang retak. Karena ada arus air, kan jebol, jadi dempet sama rumah saya," kata Puji.
"Kita banjir tahun baru 2020 aja, saya bilang ini satu tembok ini udah tinggi. Ini mah lebih parah, banjir ini lebih parah karena ada longsor dari tembok itu," sambungnya.
Ternak Warga Mati
Warga lainnya yang terkena tembok roboh, Suparmin (40) mengatakan hewan-hewan peliharaannya itu ikut mati karena terendam banjir. Menurutnya, banjir diperparah karena kondisi tembok yang roboh.
"Kalau jumlah yang saya hitung nih, ayam ada 40 ekor. Sama bebek entok tuh ada 20, itu belum ada anak-anaknya tuh yang kecil-kecil," ujar Suparmin saat ditemui di rumahnya di RT 010 RW 03 Kemang Timur, Jaksel, Selasa (23/2/2021).
Selain itu, Suparmin mengatakan empang ikan miliknya juga terkena imbas. Ikan-ikan di empang Suparmin keluar.
"Iya, imbas dari runtuh itu, terus binatang banyak yang mati dah. Banyak peliharaan nih, empang, ikan semua pada keluar kan," katanya.
Tembok yang roboh memperparah banjir rumah Suparmin. Menurut Suparmin, ketinggian banjir di rumahnya saat itu mencapai sekitar 1,5 meter, sehingga Suparmin tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya, termasuk ternaknya.
"Terus di depan rame, 'tembok rubuh... runtuh!' Udah anak saya ungsiin semua nih, saya keluarin semua. Air di belakang sudah segini nih, sedada. (anak) yang perempuan udah saya keluarin nih, saya masuk ke dalam lagi, mau beresin elektronik TV atau apa saya mau taro atas lemari. Baru mau saya taro atas lemari, lemari udah goyang-goyang, air udah naik sedada, seleher. Kan air cepet naiknya nih, nah terus udah saya tinggal dah tuh," paparnya.