Lebih lanjut, anggota Komisi I DPR itu menilai pelaksanaan latihan Cobra Gold perlu menyesuaikan keadaan, khususnya di masa pandemi COVID-19.
"Di era pandemi ini mungkin perlu disesuaikan, karena seperti dilansir, hewan-hewan yang digunakan itu berpotensi menjadi medium penyebaran COVID-19," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah dengan memberikan vaksin terlebih dahulu pada para pesertanya, atau setelah latihan diobservasi (PCR test dan lain-lain), atau hewan liar alamnya diganti," sambungnya.
TNI Tidak Pernah Memakan Tokek
Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) Tb Hasanuddin, menanggapi soal surat PETA kepada Prabowo. Dia bercerita soal latihan bertahan hidup yang dilakukan oleh TNI.
"Begini, setahu saya itu ada namanya latihan survive atau survival, pada saat latihan hutan gunung, pertempuran, yang memang jauh dari sumber makanan atau tempat logistik, tapi yang dilakukan paling kecil adalah ular begitu. Kalau seperti tarantula, kemudian kalajengking, kemudian tokek itu ya binatang itu kan binatang langka, sulit didapat, dan tidak cukuplah untuk satu regu, satu peleton," ucapnya.
Lebih jauh, Tb Hasanuddin juga meyakini selama ini para personel TNI lebih banyak memanfaatkan makanan nabati daripada hewani. Menurutnya, TNI tidak biasa memakan hewan seperti tokek.
"Kita lebih banyak survival itu kalau di hutan agar tidak kelaparan dengan memanfaatkan bukan sekadar atau utamakan hewani, kita pada nabati, daun-daunan yang bisa dimakan, boros-borosan tetapi kalau binatang setahu saya kalau ketemu ular, dan ular pun terbatas yang memang besarlah ya kan," imbuhnya.
(aik/aik)