Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, buka suara terkait tumpukan sampah yang terjadi sejak awal Januari 2021. Firdaus menyebut masalah sampah terjadi karena Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kurang tanggap.
"Itu ada beberapa faktor. Sekarang proses di pelelangan, jadi penanganan masih full ditangani di DLHK. Pekanbaru ini kota metropolitan, tak bisa sampah ditangani (sampah) secara swadaya," kata Firdaus di Terminal AKAP Payung Sekaki, Selasa (16/2/2021).
Dia menyebut masalah sampah terjadi akibat DLHK tidak tanggap soal perintahnya untuk menggelar lelang pengangkutan sampah lebih cepat. Firdaus mengatakan sudah meminta agar lelang pengangkutan sampah digelar pada Oktober 2020 karena kontrak dengan pihak ketiga berakhir pada Desember 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalannya dari awal karena kurang tanggapan DLHK. Saya sudah ingatkan kontrak berakhir Desember 2020, lelang harus dilakukan Oktober atau November. Tetapi ternyata lelang Januari, gagal lagi, jadi panjang," kata Firdaus.
Dia mengatakan lelang pengangkutan sampah dengan pihak ketiga sedang berjalan. Dia berharap lelang segera tuntas.
"Kita harapkan lelang di Februari ini dan Maret sudah jalan," katanya.
Tumpukan sampah di Pekanbaru, Riau, terjadi sejak awal Januari 2021. Tumpukan sampah yang tak diangkut mengeluarkan bau busuk dan dikeluhkan warga.
Kapolda Riau Irjen Agung, yang mendapat keluhan dari warga, memerintahkan Dit Reskrimum mengusut tuntas masalah ini. Penyelidikan telah dimulai untuk meminta pertanggungjawaban pihak terkait.
Setelah proses penyelidikan berjalan, Kepala Dinas LHK Agus Pramono dicopot oleh Firdaus. Hal ini dilakukan setelah ada pemeriksaan internal Pemkot Pekanbaru.
Simak video 'Sumur Bor di Ponpes Pekanbaru Semburkan Gas, Santri Dievakuasi':