Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan menutup sumur bor yang menjadi pusat semburan gas di Ponpes Al Ihsan, Pekanbaru. Penutupan itu dilakukan setelah intensitas semburan gas menurun.
"Sekarang ini intensitas sudah berkurang. Tetapi ada material kecil-kecil bergabung dan jadi besar material keluar," ujar Kadis ESDM Riau, Indra Agus, kepada wartawan di lokasi, Kamis (11/2/2021).
Agus mengatakan penutupan dilakukan setelah menggelar rapat bersama Satgas. Alat yang digunakan untuk menutup sudah mulai didatangkan, termasuk membuat sekat kanal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperangkat alat berat sesuai kebutuhan sudah didatangkan, nanti arahan dari SKK Migas. Sekarang peralatan sudah berjalan dan kalau tak ada halangan satu atau dua hari nanti ditutup," katanya.
Agus memperkirakan semburan gas menurun di hari kedelapan. Namun, dia mengatakan tinggi semburan terkadang masih mencapai 7 meter.
"Semburan masih tetap, tapi kalau yang sampai 7 meter itu sesekali. Jadi nanti kalau terus berkurang baru ditutup, untuk pola penutupan ada air, lumpur padat dan terakhir semen," katanya.
Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Dia mengatakan semburan gas dan lumpur di Pekanbaru berbeda dengan lumpur Lapindo.
"Perlu saya sampaikan bahwa gas ini tidak sama dengan Lapindo. Ini karakteristiknya gas rawa, jadi beda ya," katanya.
Semburan gas dan lumpur di Ponpes Al Ihsan terjadi sejak Kamis (4/2) pekan lalu. Semburan bermula dari tiga pekerja sumur bor melakukan pengeboran dengan kedalaman 115 meter.
Setelah pekerjaan selesai, pekerja mulai mengangkat pipa secara perlahan. Tiba-tiba, terjadi semburan dan menyebabkan keluarnya gas dan lumpur hingga hari ini. Bangunan yang ada di dekat semburan gas mengalami kerusakan.
Simak Video "Sumur Bor di Ponpes Pekanbaru Semburkan Gas, Santri Dievakuasi":