Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta mengatakan banjir di sejumlah titik di Ibu Kota lantaran cuaca ekstrem. Guna mencegah terjadinya genangan, Demokrat meminta agar Instruksi Gubernur (Ingub) yang diterbitkan Anies Baswedan soal pengendalian banjir dilaksanakan.
"SOP penanganan banjir kan bagian dari Ingub DKI nomor 52 tahun 2020 tentang percepatan peningkatan sistem pengendalian banjir di era perubahan iklim, dan itu merupakan konsep bersama antara BPBD, Dinas SDA, Diskominfo dan lainnya. Mungkin masih membutuhkan kajian dan sinkronisasi di antara masing-masing unit kerja," kata Penasihat Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI, Misan Samsuri kepada wartawan, Senin (8/2/2021).
Misan mengatakan banjir di Jakarta terjadi lantaran cuaca ekstrem. Dia menyinggung upaya yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk pengendalian banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi memang cuaca sangat ekstrem akhir-akhir ini ya, antisipasi atau persiapan Pemprov menurut kami sudah maksimal. Ada 470 pompa stationer, kegiatan grebek lumpur, sumur resapan dan lainnya, menurut kami sudah baguslah upaya keseriusan dari Pemprov dalam mengantisipasi banjir tahun ini," tuturnya.
Misan kemudian mendorong agar Pemprov DKI berupaya keras untuk melakukan pengendalian banjir ini. Dia berharap Pemprov mengerahkan tenaga hingga titik maksimal.
"Meskipun faktanya tetap terjadi banjir ya tentunya kami akan selalu mendorong dan meminta agar kegiatan pengendalian banjir ini bisa mencapai titik terbaiknya," katanya.
Tonton video 'Curhat Pengungsi Banjir Kampung Melayu, Butuh Makanan hingga Selimut':
Misan menyadari bahwa Ibu Kota sulit untuk terbebas dari banjir. Namun demikian, dia menagih tanggung jawab Pemprov DKI terhadap masyarakat yang terdampak banjir.
"Menurut saya secara geografis agak sulit untuk menjadikan Jakarta sebagai kota bebas banjir. Kondisi eksisting Jakarta serta beban perilaku di masa lalu menjadi masalahnya. Yang dapat dilakukan hanya meminimalisir luasan serta lama air tergenang. Selain itu yang utama juga adalah bagaimana Pemprov bertanggungjawab kepada kehidupan masyarakat terdampak banjir agar tetap sehat dan tak terlalu susah dengan musibah ini," katanya.
Sejumlah titik di DKI Jakarta mengalami banjir sejak Minggu (7/2) siang. Daerah yang tergenang di antaranya Kebon Pala, Kampung Melayu, Rawajati, Jaksel dan Pejaten Timur.
BMKG sebelumnya mengingatkan wilayah DKI Jakarta berpotensi mengalami banjir selama beberapa hari. Pasalnya, terjadi penurunan tanah seluas 40 persen di wilayah Jakarta yang mengakibatkan kawasan ini mudah tergenang air.
"Genangan juga mudah terjadi di Jakarta karena 40 persen wilayahnya memang sudah lebih rendah karena fenomena penurunan tanah. Terlebih banjir akan lebih meluas apabila terjadi rob pasang naik air laut, sebagaimana terjadi di Semarang," ujar Subkoordinator Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto, melalui keterangan tertulis, Minggu (7/2).