Sementara itu, pemotor lain yang bernama Aji, mengaku keberatan dengan wacana jalur sepeda permanen ini. Terlebih, nantinya jalur sepeda permanen ini akan dipasangi box-box tanaman yang berjejer.
"Oh enggak, nggak setuju. Alasannya mungkin susah buat nongkrong-nongkrong gitu, nggak bisa menepi di jalan jadinya. Jadi susah. Ya mungkin gini aja sih, bisa buat nepi motor gitu," tutur Aji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta akan permanenkan jalur sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan rencana tersebut dilakukan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan para pengguna sepeda.
"Pembangunan jalur sepeda permanen ini bertujuan, antara lain menjadikan sepeda sebagai moda pilihan dan alternatif dalam perjalanan first mile and last mile untuk menunjang kebijakan transportasi yang berorientasi transit, memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat pesepeda di wilayah DKI Jakarta, serta mewujudkan Jakarta sebagai kota yang humanis, lestari, dan ramah lingkungan," ujar Syafrin melalui keterangan tertulis di situs PPID Pemprov DKI Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Jalur sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin selama ini bersifat pop-up. Syafrin mengatakan pembuatan jalur sepeda permanen itu dilakukan pada Februari-Maret 2021. Jalur sepeda akan dibuat selebar dua meter dengan panjang 11,2 km.
(mea/mea)