Kibo, Buron Begal Pesepeda Staf Ahli KLHK di Kembangan Ditangkap!

Kibo, Buron Begal Pesepeda Staf Ahli KLHK di Kembangan Ditangkap!

Karin Nur Secha - detikNews
Kamis, 04 Feb 2021 11:31 WIB
Polisi tangkap DPO begal pesepeda Staf Ahli KLHK
Kasat Reskrim Polres Jakbar AKBP Teuku Arsya Khadafi (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Buron begal pesepeda Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Slamet Supriyadi, ditangkap polisi. Buron begal pesepeda berinisial K alias Kibo itu ditangkap di Serang, Banten.

"Ya betul, tersangka K, yang merupakan DPO dari kasus begal sepeda yang sebelumnya sudah kami rilis atas nama Saudara K, sudah berhasil ditangkap. Ditangkapnya itu di Serang pada Senin malam kemarin," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/2/2021).

Arsya mengatakan tersangka K bersembunyi di rumah kerabatnya di Serang, Banten, untuk menghindari kejaran dari aparat kepolisian. Keberadaannya diketahui berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi kemudian menyelidiki informasi tersebut. Tidak butuh waktu lama, polisi pun menangkap Kibo.

ADVERTISEMENT

"Ternyata benar yang bersangkutan pernah dilihat di wilayah tersebut. Hanya, selama pelariannya, Saudara K selalu di dalam rumah mengurangi kegiatan di luar untuk menghindari dikenali orang, terutama setelah kita melakukan rilis," kata Arsya.

Peran Kibo

Arsya menjelaskan Kibo memiliki peran sebagai joki sepeda motor pada saat beraksi. Kibo juga terkadang menjadi eksekutor yang menjambret ponsel korban saat melakukan aksinya di beberapa wilayah.

"Dalam kelompok begal sepeda ini memang mereka kan perannya berganti-ganti antara yang menjadi joki ataupun eksekutor. Saudara K memang lebih sering menjadi joki. Karena memang memiliki keahlian dalam mengendarai sepeda motor untuk menghindari apabila sewaktu-waktu mereka dikejar oleh aparat kepolisian atau masyarakat pada saat melaksanakan kejahatan," jelas Arsya.

Simak selengkapnya aksi Kibo dkk di halaman selanjutnya

Kemudian Arsya juga menegaskan kelompok begal ini sangat tertutup dan tidak seperti kelompok begal yang sudah pernah diungkap kepolisian sebelumnya.

"Sama (orangnya itu-itu saja), memang kan mereka kelompok tertutup, bukan ikut siapa-siapa gitu, cuma itu-itu aja anggotanya. Mereka semua pengangguran dan uang hasil kejahatannya untuk foya-foya," terang dia.

Diketahui, komplotan ini bukan pemain baru dalam dunia begal sepeda. Beraksi sejak September 2020, mereka mengaku sudah puluhan kali beraksi.

"Mereka melakukannya sejak tahun lalu, sejak September, Oktober, di beberapa TKP. Namun memang ada beberapa korban yang tidak melaporkan. Tetapi pendalaman awal yang kita lakukan, mereka mengakui sekitar 25 TKP di wilayah Jakarta Barat," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo sebelumnya.

Sebanyak 25 TKP aksi begal ini di antaranya di Taman Sari, Tambora, Tanjung Duren, Palmerah, dan Kebon Jeruk. Slamet Supriyadi dibegal di Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Tambora, Jakarta Barat.

Saat itu Slamet sedang bersepeda bersama rombongan dari KLHK. Pelaku tiba-tiba memepet Slamet dan mengambil ponsel yang disimpan pada setang motornya.

Sebelumnya, polisi menangkap lima pelaku. Dengan ditangkapnya Kibo ini, polisi menuntaskan pengejaran terhadap komplotan begal pesepeda itu.

Halaman 2 dari 2
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads