Jl MT Haryono jelang Pancoran dekat proyek Light Rail Transit (LRT) mengalami kerusakan. Lubang-lubang di permukaan jalan kini mulai ditambal, namun masih banyak yang belum diperbaiki.
Berdasarkan pantauan detikcom di Jl MT Haryono arah Pancoran, Jakarta, Rabu (3/2/2021) pukul 16.30 WIB, sudah ada sejumlah lubang yang ditambal dengan aspal.
Titik kerusakan jalan yang sudah ditambal adalah di depan Kantor BPTJ, Jl MT Haryono Kav 45-46, Pancoran, Jakarta Selatan, jelang Halte Transjakarta Tebet BUMD. Tambalannya berupa aspal, titiknya mepet dekat pembatas jalan (MCB) yang memagari jalur pejalan kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lubang di tengah badan jalan juga sudah ditambal. Terlihat tulisan nomor 45 dari cat putih masih terbaca. Tulisan itu sebagai penanda kerusakan jalan yang harus ditambal. Tambalan ini berbentuk persegi, berjejer dengan tambalan-tambalan lainnya, sehingga sedikit membuat jalan tidak rata.
![]() |
Secara keseluruhan, ada sekitar 11 tambalan aspal baik yang berukuran besar maupun yang kecil. Tambalan-tambalan itu tersebar di ruas Jl MT Haryono antara Gedung BPTJ sampai Bank Bukopin.
Namun demikian, lebih banyak lagi lubang-lubang jalan yang belum ditambal. Bahkan di sekitar tambalan, masih banyak lubang-lubang kecil terlewat belum ditambal, membuat jalan tidak mulus bila dilalui roda kendaraan bermotor.
Simak juga video 'Jl Martadinata Masih Digenangi Air, Namun Cepat Surut':
Selanjutnya, kerusakan dan lubang di JL MT Haryono dekat proyek LRT yang masih ada:
Di dekat Halte Tebet BUMD, lubang-lubang masih terlihat. Permukaan aspal tidak rata.
Di ruas Jl MT Haryono depan Gedung MLI, lubang-lubang jalan masih terlihat jelas. Lubang-lubang itu sudah ditandai dengan garis dan nomor dari cat putih.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sebelumnya, PT Adhi Karya selaku kontraktor proyek LRT menyatakan memperbaiki kerusakan permukaan Jl MT Haryono-Jl Jenderal Gatot Subroto (Gatsu) di sekitar proyeknya. Namun demikian, pengerjaan perbaikan jalan terkendala oleh cuaca.
"Kendala utama saat ini adalah cuaca, karena kita tidak mau hasilnya tidak sempurna," kata Direktur Operasi II Adhi Karya, Pundjung Setya Brata, kepada detikcom, Senin (1/2) kemarin.