Polisi di Makassar dihadang sejumlah emak-emak saat mengusut pria yang terkena busur di bagian mata. Emak-emak yang menghadang polisi tersebut termakan hoax.
"Kemarinnya kan ada tawuran hari Minggu, kemudian besoknya (Senin, 25/1) anggota mau dalami itu yang kena (busur panah) di matanya itu," kata Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP M Kadarislam saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (26/1/2021).
Namun, saat polisi hendak mengusut penyebab seorang pria terkena busur panah di bagian mata pada Minggu (24/1), sejumlah emak-emak datang menghadang. Emak-emak tersebut semakin beringas karena adanya hoax yang beredar bahwa polisi mengamankan anak-anak yang sedang beristirahat di masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan anak-anak itu lagi tidur-tiduran di masjid, tapi katanya mau dibawa ke Polres, padahal cuma mau diperiksa keterangannya," tutur Kadarislam.
Menurut Kadarislam, kedatangan anggotanya ke wilayah tempat emak-emak tersebut menghadang hanya untuk bertanya kepada salah seorang anak.
"Sebenarnya anak (yang coba diamankan) itu dia pikir kita mau bawa ke Polres, padahal dia mau diperiksa di situ saja soal tawuran pada hari Minggu (23/1)," imbuhnya.
"Mungkin ada yang informasikan bahwa, 'Eh, orang Polres mau bawa anak-anak yang di masjid'. Jadi ramai langsung. Tapi biasalah (ada hoax) orang sana kan bantu-membantu kalau hal semacam itu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, beredar video seorang pemuda di Kota Makassar terkena busur panah pada bagian kelopak matanya. Polisi pun kini menyelidiki identitas pria dalam video yang diduga kena busur panah di wilayah Polres Pelabuhan Makassar.
"Ini masih didalami TKP-nya di mana. Kalau menurut informasi, kejadiannya dua hari lalu," kata Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP M Kadarislam kepada detikcom, Senin (25/1).
Dalam video yang beredar terlihat seorang pemuda dengan busur panah tertancap di area kelopak matanya. Sejumlah warga yang berada di sekitar berusaha mencabut busur panah tersebut, namun korban terus berusaha menghalangi karena diduga takut.
"Tala pa'risi, tala pa'risi (tidak sakit, tidak sakit)," terdengar suara warga berusaha mencabut busur panah di mata korban.
(nvl/idh)