Tidak hanya itu, Faruq juga membeberkan kendala lain para penyelam yang sedang bertugas. Menurutnya, arus kencang membuat penyelam harus menunggu waktu yang tepat sebelum terjun ke dalam air.
"(Arus) kencang. Beberapa hari belakangan yang cukup menghambat di situ. Arusnya cukup kencang sehingga penyelam menunggu waktu yang pas untuk mereka kembali menyelam. Makanya tidak significant pengambilan materialnya," keluh Faruq.
Faruq mengungkapkan kondisi terkini di lokasi pencarian. Di sana, masih ada puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu minggu lalu. Butuh alat khusus untuk mengangkut puing tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas masih ada reruntuhan puing-puing di sana. Cuma perlu dipikirkan lagi metode yang tepat untuk pengangkatan jika memang nanti diperlukan karena materialnya cukup berat," imbuhnya.
Meski demikian, penyelaman tetap dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik penyelam serta cuaca. Faruq mengatakan hingga saat ini penyelam dalam kondisi baik.
"Alhamdulillah (kondisi penyelam) aman," tandas Faruq.
Sebelumnya, Basarnas menyampaikan perkembangan terkini pencarian Sriwijaya Air SJ182. Hingga hari ketigabelas atau hari terakhir perpanjangan kedua, Tim SAR gabungan telah mengumpulkan sebanyak 324 body part, 67 serpihan kecil pesawat, dan 55 potongan besar pesawat.
"Untuk update terbaru dari data yang terakhir adalah bagian tubuh atau body part 324, kemudian serpihan kecil 67, kemudian potongan besar pesawat 55," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS di JICT2, Jakarta, Kamis (21/1).
Perkembangan hasil pencarian disampaikan Basarnas usai menerima tambahan 3 kantong serpihan kecil pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Kamis (21/1/2021) pagi ini. Temuan berasal dari tim SAR gabungan TNI Angkatan Laut.
"Bahwa pagi ini akan diserahkan 3 kantong kecil serpihan pesawat oleh SAR gabungan dari TNI AL," kata dia.
Rasman mengatakan 3 kantong tersebut ditemukan pada Rabu (20/1) kemarin. Namun, baru diserahkan kepada Basarnas pada pagi hari ini lantaran cuaca yang tidak mendukung.
"Baru kali ini bisa (diserahkan) setelah agak sedikit reda," ucapnya.
(maa/maa)