Jakarta -
Evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu ditunda sementara di hari ke-13. Penundaan evakuasi Sriwijaya Air SJ182 dikarenakan cuaca di lokasi hujan.
Pantauan detikcom, Kamis (21/1/2021), hujan masih terus mengguyur kawasan JICT II, Jakarta Utara sejak pagi hingga pukul 08.41 WIB ini. Banyak genangan air di sekitar JICT II.
Selain itu, tidak tampak adanya kapal yang berangkat menuju lokasi evakuasi Sriwijaya Air SJ182 dari JICT II. Hanya terlihat KRI Raden Eddy Martadinata yang sedang bersandar di pelabuhan dan beberapa KRI lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak tampak aktivitas di posko darurat evakuasi Sriwijaya Air SJ182. Seluruh tim SAR gabungan saat ini sedang berteduh di dalam tenda masing-masing.
Maka dari itu, berhubung cuaca sedang tidak bersahabat, pencarian objek SJ182 dihentikan sementara. Bahkan, kapal yang sudah bersiaga di lokasi pun sedang berlindung di balik pulau.
"Sementara kita tunda penyelaman dan kapal berlindung di balik pulau," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS melalui pesan singkat.
Meski begitu, pada pukul 08.48 WIB, hujan mulai berhenti. Tampak KRI Bontang diberangkatkan dari JICT II.
Sebelumnya, pencarian dan pertolongan yang dilakukan oleh tim SAR gabungan terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 sudah memasuki hari ke-12. Kemarin, Basarnas hanya menerima 1 kantong berisi serpihan kecil pesawat.
"Hari ini kita mendapatkan 1 kantong serpihan pesawat, sementara body part tidak ada. Kemudian serpihan besar tidak ada. Saya ulangi, kita hanya menerima dari penyelam SAR gabungan berupa 1 kantong kecil serpihan pesawat. Body part tidak ada, serpihan besar tidak ada," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS dalam jumpa pers di JICT II, Rabu (20/1).
Rasman mengatakan serpihan kecil pesawat itu ditemukan oleh TNI AL. Adapun penyerahan sudah dilakukan sedari siang atau menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke JICT II.
"Yang warna kuning itu. Dari TNI AL, kebetulan tadi penyerahannya ketika menjelang kedatangan presiden langsung diterima KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Ternyata sorenya baru dilaporkan," terangnya.
Rasman mengaku tidak tahu kenapa penemuan hari ini sangat minim walaupun cuaca cukup bersahabat. Menurutnya, yang mengetahui kondisi di bawah air adalah para penyelam.
"Ya saya kira sudah, yang mengerti kondisi di bawah adalah mereka (penyelam)," tukas Rasman.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini