Perempuan bernama Sagita (26) jadi korban kekerasan oknum Satpol PP dalam razia protokol kesehatan (prokes) di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemprov NTT menyebut tindakan tersebut berlebihan.
"Razia prokes tidak harus dengan memukul. Itu berlebihan dan Pemkab Sumba Timur harus menyelesaikan persoalan ini dengan baik," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu kepada wartawan, Selasa (12/1/2021).
Dia mengatakan Tugas Gugus Tugas COVID-19 yang dibantu TNI-Polri adalah mengontrol dan mengawasi di ruang-ruang publik sehingga masyarakat mengikuti prokes dengan disiplin. Di sisi lain, Pemprov NTT juga meminta masyarakat mematuhi setiap arahan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jelamu juga mengingatkan petugas menjauhi kekerasan dalam menjalankan tugas. Dia berharap persoalan ini diselesaikan dengan baik.
"Mohon tertib dan disiplin. Ikuti pedoman yang ada. Anggota Gugus Tugas juga harus persuasif di lapangan. Jangan melakukan tindakan kekerasan. Ajak masyarakat untuk taati prokes," ujar dia.
"Mohon diselesaikan dengan baik. Tentu ada kesalahpahaman di lapangan. Pemkab Sumba Timur diharapkan memfasilitasi persoalan yang ada. Tidak ada soal yang tidak bisa diselesaikan," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Sagita mengalami luka-luka akibat dipukuli oknum Satpol PP dalam razia prokes di daerah Waingapu, Sumba Timur, NTT. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (8/1) sekitar pukul 22.00 Wita saat korban membonceng teman prianya dari arah Jembatan Payeti menuju Pos Lantas Kota.
"Korban mengalami luka memar di tangan kanan, lengan kanan, memar di wajah bagian hidung, kening kanan, pipi kanan," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna Budhiaswanto, Selasa (12/1).
Mereka melihat ada razia protokol kesehatan. Mendengar ada teriakan yang meminta berhenti, mereka lalu menepi secara perlahan-lahan.
"Namun, dari arah kanan korban, beberapa oknum Satpol PP tiba-tiba melakukan penganiayaan dengan cara memukul korban dengan kayu sebanyak 4 kali. Dan korban hanya bisa melindungi diri dengan mengangkat kedua tangan sembari menutup wajah korban," ujar dia.
Saat kejadian, korban yang membonceng mengenakan masker. Namun rekan prianya hanya mengaitkan masker di dagu. Kasus ini sedang diselidiki aparat Polres Sumba Timur.
(jbr/idh)