Detik-detik Sagita Dipukuli Satpol PP Saat Razia Prokes Padahal Bermasker

Detik-detik Sagita Dipukuli Satpol PP Saat Razia Prokes Padahal Bermasker

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 12 Jan 2021 13:57 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan (Fuad Hashim/detikcom)
Jakarta -

Sagita (26) melapor ke Polres Sumba Timur karena mengaku dipukuli sejumlah oknum petugas Satpol PP dalam razia protokol kesehatan di daerah Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini kronologi kejadian tersebut.

Momen itu terjadi saat Sagita diboncengkan teman prianya dan melaju dari arah Jembatan Payeti menuju Pos Lantas Kota pada Jumat (8/1) malam. Mereka melihat ada razia protokol kesehatan.

Mendengar ada teriakan yang meminta berhenti, mereka lalu menepi secara perlahan-lahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun dari arah kanan korban, beberapa oknum Satpol PP tiba-tiba melakukan penganiayaan dengan cara memukul korban dengan kayu sebanyak empat kali. Dan korban hanya bisa melindungi diri dengan mengangkat kedua tangan sembari menutup wajah korban," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna Budhiaswanto, Selasa (12/1/2021).

Polisi sempat menawarkan kasus diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, karena tak ada titik temu, korban dan pihak keluarga memutuskan menempuh langkah hukum.

ADVERTISEMENT

Sagita mengatakan dirinya menggunakan masker saat kejadian. Namun teman lelaki yang memboncengkannya mengenakan masker di bagian dagu.

"Pelaku, menurut pengakuan korban, adalah oknum anggota Satpol PP karena pakaian yang dikenakan adalah pakaian Satpol PP atau warna hijau lumut muda," ujar dia.

Berikut kronologi pemukulan terhadap Sagita:

Jumat, 8 Januari 2021

22.00 Wita
Sagita diboncengkan teman lelakinya menggunakan sepeda motor. Keduanya melaju dari datang dari arah Jembatan Payeti menuju Pos Lantas Kota.

Tiba di depan bengkel Padolo, keduanya melihat ada razia protokol kesehatan. Mereka mendengar teriakan dari petugas di kiri-kanan jalan yang memintanya berhenti. Lalu mereka menepi secara perlahan-lahan.

Namun dari arah kanan korban, beberapa oknum Satpol PP tiba-tiba melakukan penganiayaan dengan cara memukul korban dengan kayu sebanyak empat kali. Korban hanya bisa melindungi diri dengan mengangkat kedua tangan sembari menutupi wajah.

22.20 Wita
Korban dibawa ke Rumah Sakit Imanuel untuk mendapat pertolongan dan melakukan visum.

23.30 Wita
Korban Sagita dan keluarga tiba di Polres Sumba Timur untuk membuat laporan polisi.

24.00 Wita
Korban dan keluarga dibawa oleh piket Polres Sumba Timur ke kantor Satpol PP untuk melakukan mediasi secara kekeluargaan.

Namun tidak ada titik temu untuk damai, sehingga pihak korban mengambil keputusan agar kasus ini diproses secara hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads