Sagita (26) jadi korban kekerasan oknum Satpol PP dalam sebuah razia protokol kesehatan di kawasan Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sagita yang mengalami sejumlah luka menolak kasus diselesaikan lewat jalur mediasi.
"Korban dan keluarga dibawa oleh piket Polres Sumba Timur ke kantor Pol PP untuk melakukan mediasi secara kekeluargaan. Namun tidak ada titik temu untuk damai, sehingga pihak korban mengambil keputusan agar kasus ini diproses secara hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna Budhiaswanto, Selasa (12/1/2021).
Langkah itu ditempuh Polres Sumba Timur usai Sagita membuat laporan atas kasus pemukulan yang terjadi pada Jumat (8/1) sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu korban tengah dibonceng teman lelakinya dan melintas dari arah Jembatan Payeti menuju Pos Lantas Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada polisi, korban mengaku sepeda motor yang ditumpanginya sudah melambat perlahan. Namun tiba-tiba terjadi pemukulan yang diduga dilakukan anggota Satpol PP yang ikut dalam razia protokol kesehatan di lokasi tersebut.
"Namun dari arah kanan korban beberapa oknum Satpol PP tiba-tiba melakukan penganiayaan dengan cara memukul korban dengan kayu sebanyak 4 kali," ucapnya.
Saat itu korban hanya bisa melindungi muka dan kepalanya dari pukulan petugas yang menggunakan kayu tersebut. Polisi mengatakan saat itu Sagita menggunakan masker. Hanya, pria yang memboncenginya tidak menggunakan masker dengan benar.
"Itu Jumat malam ya. Korban itu ada di belakang pakai masker. Temannya yang membawa motor yang tidak memakai masker (dengan benar), hanya diikat di dagu," jelas Kombes Krisna.
Sagita telah dimintai keterangan anggota Polres Sumba Timur atas tindakan kekerasan yang dialaminya. Saat ini Polres Sumba Timur tengah menyelidiki pelaku pemukulan tersebut.
"Menurut keterangan dari mereka, (pelaku pemukulan memakai) seragam seperti Satpol PP. Sementara masih dalam penyelidikan. Korban sudah dimintai keterangan. Sementara soal pelakunya masih proses penyelidikan oleh Polres Sumba Timur," ucap dia.
(jbr/idh)