Sejumlah nama calon Kapolri mencuat menjelang berakhirnya masa jabatan Jenderal Idham Azis. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN, Sarifuddin Sudding, berharap calon Kapolri harus mampu memberikan kepercayaan kepada publik.
"Di sisi lain juga Kapolri harus mampu memberikan public trust sebagai polisi yang promoter dalam pelaksanaan tupoksinya sehingga tidak memunculkan persepsi sebagai alat politik kekuasaan," kata Sudding kepada wartawan, Selasa (12/1/2021).
Sudding kemudian menyoroti tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Mulai dari persoalan ideologi, narkoba, hingga siber (cyber).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tantangan besar yang dihadapi bangsa saat ini adalah kejahatan transnasional baik itu ideologi, narkoba dan juga cyber," ujarnya.
Lebih lanjut, Sudding meminta Kapolri baru harus bisa mengkonsolidasikan persoalan transnasional bangsa ini. Ia berharap Kapolri baru terus melakukan mengamankan kedaulatan dan keutuhan bangsa Indonesia.
"Dan karenanya Kapolri ke depan harus mampu mengkonsolidasikan baik secara institusi maupun personel untuk melakukan langkah-langkah pengamanan untuk kedaulatan dan keutuhan bangsa dan melindungi anak-anak bangsa," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Mahfud Md selaku Ketua Kompolnas menanggapi kabar beredar yang menyebutkan Presiden Jokowi telah memilih satu nama calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Mahfud mengatakan informasi tersebut masih sebatas spekulasi.
Mahfud pun mengungkap lima nama jenderal bintang tiga yang menjadi kandidat Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Mereka adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono hingga Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.
"Ini 5 nama Komjen Pol yang diajukan kepada Presiden oleh Kompolnas untuk dipilih sebagai calon Kapolri: 1) Gatot Edy Pramono; 2) Boy Rafly Amar; 3) Listyo Sigit Prabowo; 4) Arief Sulistyanto; 5) Agus Andrianto. Kelima orang itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas, jam terbang," ujar Mahfud lewat akun Twitter-nya @mohmahfudmd seperti dilihat detikcom, Jumat (8/1).
(hel/gbr)