Kisah Heboh 2 Pria Kalimantan Mau Seberangi Laut Jawa Pakai 'Kapal-kapalan'

Round-Up

Kisah Heboh 2 Pria Kalimantan Mau Seberangi Laut Jawa Pakai 'Kapal-kapalan'

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 10 Jan 2021 08:23 WIB
Dedik saat dievakuasi petugas karena nekat mau berlayar ke Malang pakai galon rakitan.
Foto: Dedik saat dievakuasi petugas karena nekat mau 'berlayar' ke Malang pakai galon rakitan. (Istimewa)
Jakarta -

Aksi nekat pria berinisial IR (58) dan Dedik Purnomo (27) mengarungi sungai di Kalimantan bikin heboh. Bagaimana tidak, keduanya hendak menyeberang ke Pulau Jawa dengan 'kapal-kapalan'.

Kisah terbaru, IR terlihat mengayuh rakit bambu menyusuri arus Sungai Martapura di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sontak aksi IR memancing kecurigaan warga yang berpapasan dengannya.Warga lalu melaporkan kecurigaan tersebut kepada polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IR sempat menambatkan lanting bambu di dermaga dekat Balai Kota Banjarmasin. Dia lalu melajukan rakit bambunya itu menuju Sungai Barito.

IR mengaku ingin menuju Yogyakarta menumpangi rakit bambunya.

ADVERTISEMENT
Satpolairud Polresta Banjarmasin mengamankan pria yang hendak 'berlayar' dari Banjarmasin ke Yogyakarta pakai rakit bambu (dok Polresta Banjarmasin)Satpolairud Polresta Banjarmasin mengamankan pria yang hendak 'berlayar' dari Banjarmasin ke Yogyakarta pakai rakit bambu (dok Polresta Banjarmasin)

Mendapat laporan tersebut, petugas Satpolairud Polresta Banjarmasin turun tangan ke lokasi.

"Pertama kali kami mendapat laporan warga, ada orang yang ikut hanyut pada sebuah lanting bambu di perairan Sungai Martapura," ujar Kepala Pos Jaga Satpolairud Polresta Banjarmasin, Aipda Pol Ronny, kepada wartawan, Sabtu (9/1/2021).

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/1/2021). Petugas yang menumpangi speedboat langsung mendatangi IR yang tengah mendayung rakit bambunya menuju muara Tanjung Pandan, Pulau Bromo, Mantuil.

Saat didatangi petugas, IR tengah duduk santai di atas lanting bambu tersebut. Saat ditanya, pria yang sesuai KTP berstatus ASN itu mengaku akan pergi Yogyakarta dengan lanting yang ditumpanginya.

Melihat gelagat aneh seperti orang bingung, polisi yang tak ingin mengambil risiko kemudian membujuk IR untuk mampir ke Mako Satpolairud Polresta Banjarmasin. Petugas menduga pria tersebut mengalami masalah kejiwaan.

Dibantu kawan-kawan relawan emergency, akhirnya kami berhasil menemukan tempat tinggalnya dan memanggil keluarganya. Keluarganya sangat berterima kasih dengan penanganan cepat petugas dan membawa pulang yang bersangkutan. Kami hanya memberi pesan untuk mengawasi IR agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," jelas Ronny.

Satpolairud Polresta Banjarmasin mengamankan pria yang hendak 'berlayar' dari Banjarmasin ke Yogyakarta pakai rakit bambu (dok Polresta Banjarmasin)IR menumpangi rakit bambu dan membuat warga yang berpapasan dengannya curiga. Warga lalu lapor polisi (Foto: dok. Polresta Banjarmasin)

Usut punya usut, rakit bambu yang ditumpangi IR ternyata bukanlah miliknya. Seorang pemilik lanting bambu tersebut mendatangi Mako Satpolairud Polresta Banjarmasin karena melihat lanting bambu miliknya tertambat di kantor polisi.

Namun sang pemilik lanting bambu tidak marah dan memahami kondisi IR yang ingin menggunakan lanting bambunya untuk pergi berlayar ke Pulau Jawa. Polisi lalu memberi arahan kepada pihak keluarga untuk membawa IR pulang ke rumahnya.

Kasat Polairud Polresta Banjarmasin, Kompol John Lois Latedara mengapresiasi kesigapan personelnya dalam menindaklanjuti laporan masyarakat.

Tonton juga 'Kapal Patroli Kemenhub Temukan Benda Diduga dari Pesawat Jatuh':

[Gambas:Video 20detik]

Kasus serupa juga pernah terjadi di Kaltim. Ada pria mau berlayar menuju Madiun menggunakan galon. Silakan buka halaman selanjutnya.

Dedik 'Berlayar' ke Malang dengan Galon Rakitan

Lain kisah pria IR, lain pula kisah Dedik Purnomo (27) yang nekat menggunakan galon dari Balikpapan ke Malang.

Dedik Purnomo merupakan warga Jalan Rengganis, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur (Kaltim). Aksinya tersebut diketahui sejumlah motoris speed boat pada Rabu (16/12/2020).

Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan, AKP Retno Ariani menuturkan Dedik neka berenang di sekitar Pelabuhan Semayan menggunakan dua buah galon.

Proses evakuasi Dedik Purnomo, pemuda yang nekat mau nyeberang dari Balikpapan ke Malang (dok Istimewa)Proses evakuasi Dedik Purnomo, pemuda yang nekat mau nyeberang dari Balikpapan ke Malang (dok Istimewa)

Galon itu diancang dan dirakit agar bisa mengapung di laut. "Saat dievakuasi dia mengaku akan berenang hingga ke Malang Jawa Timur," kata Retno Ariani yang dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (17/12/2020).

Dedik nekat karena mengaku kesal sering disalahkan kakaknya setiap ada masalah di keluarga. Perselisihan itu membuat dia nekat untuk pulang ke Malang.

Dari rumah sang kakak, Dedik membawa tiga galon besar menuju pelabuhan. Di Jalan, dia menemukan beberapa kayu dan kabel, yang kemudian digunakannya untuk merakit galon tersebut agar terapung.

"Karena di jalan dia belum merokok maka satu galon yang dibawanya kemudian dijual dan uangnya dibelikan rokok," kata Retno.

Galon yang dibawa akhirnya berhasil dirakit. Dia pun 'berlayar' dari pelabuhan.

Aksi diam-diam Dedik nyelonong di laut pakai galon ini diketahui oleh motoris kapal speedboat yang melintas kawasan perairan Pelabuhan Semayang Balikpapan. Dedik ketika dilihat sedang terapung-apung sekitar pukul 15.30 WIB.

Setelah dievakuasi ke darat, Dedik langsung dipertemukan dengan kakaknya. Kakaknya menuturkan Dedik sedikit mengalami gangguan setelah sempat koma beberapa waktu lalu.

Dedik yang sempat dievakuasi ke Makopolsek Pelabuhan Semayang mengaku idenya berenang ke Pulau Jawa muncul spontan.

Proses evakuasi Dedik Purnomo, pemuda yang nekat mau nyeberang dari Balikpapan ke Malang (dok Istimewa)Proses evakuasi Dedik Purnomo, pemuda yang nekat mau nyeberang dari Balikpapan ke Malang (dok Istimewa)

"Setelah berkelahi dengan kakak ide pulang ke Jawa itu muncul tiba karena tidak punya uang, ya sudah mau coba berenang aja aku, Allahu a'lam aja kalau selamat sampai sana," Kata Dedik.

Dedik di Balikpapan tinggal bersama keluarganya. "Nggak ada kerjaan, Pak, makanya nggak punya uang mau pulang aku," tuturnya.

Anggota motoris speedboat, Aco menceritakan bagaimana Dedik ditemukan sedang terapung.

Aco bersama rekannya sempat melihat Dedik duduk sambil sesekali berenang menggunakan galon kosong. Aco sama sekali tak berpikir kalau Dedik ingin menuju Pulau Jawa.

Sementara itu, Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan AKP Retno Ariani mengatakan saat ini Dedik masih mengalami trauma. Kepolisian juga sudah menghubungi pihak keluarga Dedik.

Pihak kepolisian berencana mengembalikan Dedik ke pihak keluarganya. Polsek Pelabuhan Semayang Balikpapan akan mencoba memberi mediasi korban dengan saudaranya jika terdapat perselisihan di dalam keluarga.

Halaman 2 dari 2
(aan/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads