Penyebab tewasnya calon pastor (frater) Silvester Hisage alias Zhage Sil (29) masih jadi tanda tanya. Polisi terus berupaya mengungkap penyebab kematian Silvester dengan maraton memeriksa saksi-saksi.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas mengatakan telah ada enam saksi yang diperiksa sejauh ini. Diagendakan ada enam saksi lain yang akan diperiksa kembali untuk membuat terang kasus kematian frater muda ini.
"Para penyidik tengah berupaya keras untuk mengungkap penyebab kematian korban," ucap AKBP Gustav dalam keterangannya, Rabu (30/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Misteri Tewasnya Frater Muda di Jayapura |
Dua di antara saksi yang sudah diperiksa berinisial SW (23) dan LW (27). SW adalah saksi yang menemukan korban tewas. Sedangkan LW adalah rekan korban yang saat itu mengantar korban ke rusunawa pada Rabu (23/12) sekitar pukul 23.00 WIT.
Saksi LW mengatakan, sebelum mengantar korban Silvester ke asrama rusunawa, mereka sempat mengkonsumsi minuman keras bersama beberapa rekannya di asrama STFT. Di saat itu, Silvester disebut menerima pesan dari adiknya.
Silvester lalu diminta datang ke asrama rusunawa. Saksi LW mengantarkan Silvester ke lokasi tersebut.
Kepada polisi, saksi LW mengaku tidak tahu soal penghuni asrama rusunawa yang ditemui korban. Saksi LW juga mengaku mendengar korban jatuh. Tapi dia tak tahu penyebab utama korban jatuh hingga ditemukan tak bernyawa.
Polisi lalu mendalami keterangan saksi soal pernyataan korban sempat mengkonsumsi minuman beralkohol bersama rekannya sebelum ditemukan tewas.
"Kita akan mendalami juga dugaan korban sebelumnya mengkonsumsi miras (minuman keras), itu saya suruh dalami dengan pemeriksaan tambahan terhadap saksi," kata AKBP Gustav.
Polisi menyayangkan keluarga menolak memberi izin autopsi terhadap jenazah korban untuk menyelidiki penyebab kematian. Namun polisi menyampaikan hasil visum luar. Silakan baca di halaman selanjutnya.
Upaya pengungkapan penyebab tewasnya Silvester terhambat karena pihak keluarga menyatakan tak memberi izin autopsi terhadap jenazah korban. Padahal, lanjutnya, autopsi adalah salah satu cara mengungkap penyebab kematian korban.
"Kita agak kesulitan karena keluarga korban menolak melakukan autopsi. Mereka sudah menandatangani berita acara penolakan sehingga kita melakukan upaya-upaya lain dulu untuk penyelidikan, padahal autopsi adalah salah satu cara untuk mengetahui penyebab kematiannya," ucapnya.
Kabar tewasnya Silvester Hisage alias Zhage Sil banyak beredar di media sosial (medsos). Polisi meminta masyarakat tidak menyebarkan spekulasi di medsos terkait kematian Silvester.
AKBP Gustav meminta semua pihak tidak mengunggah opini terkait kematian korban di medsos yang berpotensi membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Polisi terus menyelidiki penyebab tewasnya korban.
"Pernyataan tersebut pun akan didalami oleh para penyidik Polresta Jayapura guna mencari penyebab kematian korban apakah mengalami kecelakaan sendiri dalam arti lalai ataupun mengalami kejadian pembunuhan," kata AKBP Gustav.
Silvester ditemukan tak bernyawa di sebuah parit di sebuah selokan di kawasan Asrama Rusunawa, Perumnas III, Waena, Kota Jayapura, pada Kamis (24/12).
Berdasarkan hasil visum luar, di tubuh korban ditemukan luka-luka lecet pada bagian siku dalam. Sementara bagian tubuh lainnya dalam keadaan normal. Polisi akan menyelidiki kasus untuk mengungkap penyebab tewasnya korban.
"Kematian korban belum dapat dipastikan oleh pihak kepolisian lantaran pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dengan menandatangani surat pernyataan oleh keluarga yang diwakili saudara Benyamin Hisage dan kasus ini akan terus dilakukan penyelidikan oleh Polsek Abepura guna mencari tahu penyebab kematian korban," kata Kasubbag Humas Polresta Jayapura Kota AKP Jahja Rumra, Selasa (30/12).