Kabar tewasnya calon pastor (frater) Silvester Hisage alias Zhage Sil banyak beredar di media sosial (medsos). Polisi meminta masyarakat tidak menyebarkan spekulasi di medsos terkait kematian Silvester.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas meminta semua pihak tidak mengunggah opini terkait kematian korban di medsos yang berpotensi membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Polisi terus menyelidiki penyebab tewasnya korban.
"Pernyataan tersebut pun akan didalami oleh para penyidik Polresta Jayapura guna mencari penyebab kematian korban apakah mengalami kecelakaan sendiri dalam arti lalai ataupun mengalami kejadian pembunuhan," kata AKBP Gustav dalam keterangannya, Rabu (30/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Silvester ditemukan tak bernyawa di sebuah parit di sebuah selokan di kawasan Asrama Rusunawa, Perumnas III, Waena, Kota Jayapura, pada Kamis (24/12). Polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban.
Saat ini polisi tengah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini. Pemeriksaan dilakukan secara maraton.
"Para penyidik tengah berupaya keras untuk mengungkap penyebab kematian korban. Sudah enam saksi yang dimintai keterangan dan akan ada tambahan enam saksi lagi," ucap AKBP Gustav.
Polisi juga mendalami keterangan saksi yang sudah diperiksa soal pernyataan korban sempat mengkonsumsi minuman beralkohol bersama rekannya sebelum ditemukan tewas.
"Kita akan mendalami juga dugaan korban sebelumnya mengkonsumsi miras (minuman keras), itu saya suruh dalami dengan pemeriksaan tambahan terhadap saksi," kata Gustav.
Polresta Jayapura Kota menyayangkan penolakan keluarga untuk memberi izin agar jenazah korban diautopsi. Padahal, lanjutnya, autopsi adalah salah satu cara mengungkap penyebab kematian korban.
"Kita agak kesulitan karena keluarga korban menolak melakukan autopsi. Mereka sudah menandatangani berita acara penolakan sehingga kita melakukan upaya-upaya lain dulu untuk penyelidikan, padahal autopsi adalah salah satu cara untuk mengetahui penyebab kematiannya," ucapnya.
Bagaimana keterangan saksi yang sebelumnya sudah diperiksa polisi? Simak halaman selanjutnya.
Sebelumnya, Polsek Abepura sudah memeriksa saksi berinisial SW (23) dan LW (27). SW adalah saksi yang pertama kali menemukan korban tewas. Sementara LW adalah rekan korban yang saat itu mengantar korban ke rusunawa pada 23 Desember sekitar pukul 23.00 WIT.
Silvester ditemukan tak bernyawa di parit asrama rusunawa pada Kamis (24/12/2020) lalu. Kepada polisi, saksi LW mengatakan, sebelum mengantar korban Silvester ke asrama rusunawa, mereka sempat mengonsumsi minuman keras bersama beberapa rekannya di asrama STFT.
"Saat lagi mengkonsumsi minuman keras, korban menerima pesan dari adiknya yang tidak diketahui oleh saksi untuk meminta korban datang ke asrama rusunawa kemudian korban meminta saksi LW untuk mengantarnya ke sana," kata Kasubbag Humas Polresta Jayapura Kota AKP Jahja Rumra dalam kesempatan yang sama.
Saksi LW, lanjutnya, mengaku tidak tahu soal penghuni asrama rusunawa yang ditemui korban. Saksi LW juga mengaku mendengar korban jatuh. Tapi dia tak tahu penyebab utama korban jatuh hingga ditemukan tak bernyawa.
Berdasarkan hasil visum luar, di tubuh korban ditemukan luka-luka lecet pada bagian siku dalam. Sementara bagian tubuh lainnya dalam keadaan normal.
Kabar tewasnya Silvester banyak dibagikan di media sosial (medsos). Polisi akan menyelidiki kasus untuk mengungkap penyebab tewasnya korban.
"Kematian korban belum dapat dipastikan oleh pihak kepolisian lantaran pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dengan menandatangani surat pernyataan oleh keluarga yang diwakili saudara Benyamin Hisage dan kasus ini akan terus dilakukan penyelidikan oleh Polsek Abepura guna mencari tahu penyebab kematian korban," kata AKP Jahja.