Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta polisi mengungkap kasus tewasnya calon pastor (frater) di Jayapura, Papua, bernama Zhage Sil. Komnas HAM menyatakan akan mengawal kasus ini.
"Polisi harus segera menyelidiki kasus terbunuhnya Frater Zhage Sil dan menemukan pelakunya. Setelah itu diproses hukum secara adil dan transparan," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, kepada wartawan, Senin (28/12/2020).
Pengawalan kasus akan dilakukan Komnas HAM perwakilan Papua. "Iya, kami akan mengawal kasus ini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beredar kabar tewasnya Zhage terkait sikap dan aspirasinya yang menyuarakan keadilan untuk masyarakat Papua dari praktik rasialisme.
"Kalau benar dugaan tersebut maka korban seharusnya dilindungi karena sedang menjalankan salah satu haknya, kebebasan berpendapat dan berekspresi," ungkap dia.
Kabar tewasnya Zhage Sil beredar di media sosial (medsos). Zhage Sil disebutkan dibunuh pada Kamis (24/12) dan jasadnya ditemukan di selokan. Polisi tengah menyelidiki kabar tersebut.
"Sedang dilidik (diselidiki) Polres Kota (Jayapura), para penghuni rusunawa yang menemukan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Senin (28/12).
Sementara itu, ketika dimintai konfirmasi terpisah, pihak Polresta Jayapura mengatakan belum dapat memastikan kabar pembunuhan tersebut. Pihak Polresta Jayapura akan melakukan pengecekan lebih lanjut.
"Kami tidak ada laporan tentang pendeta meninggal itu. Untuk pendeta itu tidak ada. Nanti kita cocokkan dengan laporan penemuan mayat yang ada," kata Kabag Humas Polresta Jayapura AKP Jahja Rumra.
Tonton juga 'Kontras: Serangan Siber Didominasi Isu Papua dan Covid-19':
(jbr/idh)