Lepas Tawa Ketua MA saat Tepis Vonis Koruptor Kerap Dipangkas

Round-Up

Lepas Tawa Ketua MA saat Tepis Vonis Koruptor Kerap Dipangkas

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 31 Des 2020 06:30 WIB
Presiden Joko Widodo melantik Ketua MA Muhammad Syarifuddin dan Hakim MK Manahan Sitompul di Istana Negara Jakarta. Jokowi tampak memakai masker.
Foto: Ketua Mahkamah Agung (MA) Syarifuddin. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

KPK pernah dengan tegas mengkritik MA ketika ada putusan yang justru mengurangi vonis anggota DPR Musa Zainuddin. Hukuman Musa dikurangi dari 9 tahun menjadi 6 tahun penjara.

"KPK menyayangkan dengan semakin banyaknya putusan MA ditingkat upaya hukum luar biasa (PK) dikabulkan oleh Majelis Hakim," kata Plt juru bicara KPK, Ali Fikri, kepada wartawan, Senin (21/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya pengurangan hukuman terhadap Musa, KPK juga mencatat hingga saat ini sekitar 20 perkara yang ditangani KPK sepanjang 2019-2020 hukumannya dipotong. KPK berharap fenomena pemotongan hukuman pelaku koruptor ini tidak terus berlanjut, karena dapat mensia-siakan upaya memberikan efek jera.

"Kami mencatat hingga saat ini sekitar 20 perkara yang ditangani KPK sepanjang 2019-2020 yang hukumannya dipotong. Sekalipun setiap putusan majelis hakim haruslah dihormati, KPK berharap fenomena ini tidak berkepanjangan," ucap Ali.

ADVERTISEMENT

Indonesia Corruption Watch (ICW) juga pernah bersikap serupa, bahkan sering. ICW menilai peradilan di Indonesia semakin tidak berpihak pada pemberantasan korupsi. Kondisi itu disebabkan karena banyak terpidana kasus korupsi yang hukumannya didiskon oleh MA.

"Nasib pemberantasan korupsi di masa mendatang akan semakin suram jika Mahkamah Agung tetap mempertahankan tren vonis ringan kepada terdakwa kasus korupsi," kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, kepada wartawan, Selasa (29/9/2020).


(zak/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads