Gempar Teror Molotov Dilempar ke Rumah Wartawati di Kampar

Round-Up

Gempar Teror Molotov Dilempar ke Rumah Wartawati di Kampar

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 30 Des 2020 22:40 WIB
Polisi tangkap 4 orang terduga pelaku pelemparan molotov ke rumah wartawati di Riau. Pelaku disebut mengaku diperintah turut membakar korban.
Rilis Polda Riau soal pelemparan molotof di Kampar (Raja Adil Siregar/Detikcom)
Jakarta -

Teror molotov ke rumah seorang wartawati menggemparkan Kampar, Riau. Berikut fakta-fakta pelemparan molotov ke rumah wartawati bernama Nurhayati yang bikin gempar itu.

Pelemparan molotov diduga terjadi pada Kamis (24/12) dini hari. Mobil milik Nurhayati hangus terbakar akibat peristiwa itu.

Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Zain Dwinugroho, mengatakan teror diduga sudah direncanakan sejak 22 Desember. Namun, eksekusi dilakukan pada 24 Desember pukul 03.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah fakta-fakta gempar teror molotov ke rumah wartawati Nurhayati di Kampar:

1. Empat pelaku ditangkap

ADVERTISEMENT

Kapolda Riau, Irjen Agung Setya, menyebut ada empat orang diamankan 5 hari setelah kejadian. Mereka adalah WS, ST, IJ, dan SP.

"Aksi teror pelemparan molotov di Kampar diamankan empat orang. Keempat orang ini diamankan pada 29 Desember kemarin," kata Agung di Mapolda, Rabu (30/12).

Agung mengatakan, salah satu pelaku, KT, ditangkap setelah kabur ke Deli Serdang, Sumatera Utara. Dari pelaku diamankan sejumlah barang bukti yang jadi petunjuk.

2. Ada ledakan, mobil terbakar

Nurhayati mengaku ada 2 kali ledakan saat rumahnya dilempar molotov hingga menghanguskan mobil pribadinya. Sang suami, kata Nurhayati, khawatir ada serangan lanjutan setelah mobil terbakar. Suaminya khawatir ia ditembak orang tak dikenal pada dini hari tersebut.

"Ada 2 kali ledakan keras. Setelah ledakan itu saya mau keluar, dilarang sama suami," cerita Nurhayati.

3. Sempat diancam

Empat pelaku pelempar bom molotov ke rumah Nurhayati sudah ditangkap. Wartawati itu bercerita sempat ada ancaman sebelum rumahnya dilempar molotov.

"Dua hari sebelum kejadian memang sudah ada ancaman dari SMS. Intinya ada yang bilang saya mau digas," terang Nurhayati.

Tidak hanya sekali, ancaman bertubi-tubi diterima Nurhayati setelah dirinya mulai aktif membantu masyarakat. Salah satu ancaman terkait pengurusan sertifikat lahan masyarakat. "Saya memang sedang bantu masyarakat mengurus sertifikat lahan yang diberikan pak Presiden. Jadi ancamannya ya terkait itu," katanya.

Terakhir, pada Minggu (20/12) malam, ada juga ancaman yang diterimaya. Ada seseorang yang menyebut mudah mengeksekusinya, yakni dengan bermodalkan sebo atau penutup wajah.

4. Pelaku diperintah bakar Nurhayati

Pelaku disebut mengaku diperintah turut membakar korban. Polisi mengatakan korban dan keluarganya yang ada di dalam rumah selamat. Sementara mobil korban terbakar.

"Saat awal perencanaan pelaku ini disuruh membakar rumah dan mobil. Bahkan juga kalau bisa sama orang-orang yang ada di dalamnya," kata Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Zain Dwinugroho.

5. Pelempar molotov dijanjikan puluhan juta rupiah

Polisi masih mendalami motif 4 terduga pelaku pelemparan bom molotov ke rumah Nurhayati. Namun, Dirreskrimum Polda Riau Kombes Zain Dwinugroho menyebut keempat pelaku melakukan aksi teror setelah dijanjikan upah Rp 30 juta. Hanya, belum dijelaskan siapa orang yang memberikan uang tersebut.

"Mereka dijanjikan Rp 30 juta, namun baru dibayar Rp 27 juta. Ini yang masih didalami lagi karena baru ditangkap," katanya.

Halaman 2 dari 3
(gbr/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads