Rumah Nurhayati, wartawati di Kampar, Riau, dilempar molotov. Nurhayati mengaku ada dua kali ledakan saat rumahnya dilempar molotov hingga menghanguskan mobil pribadinya.
"Ada dua kali ledakan keras. Setelah ledakan itu, saya mau keluar, dilarang sama suami," cerita Nurhayati saat dimintai dikonfirmasi detikcom, Rabu (30/12/2020).
Sang suami, kata Nurhayati, khawatir ada serangan lanjutan setelah mobil terbakar. Suaminya khawatir ia ditembak orang tak dikenal pada dini hari tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau buka pintu, suami bilang, 'Jangan dulu. Nanti saja, takut ditembak atau apa'," imbuh Nurhayati mengulang perkataan suaminya.
Ia kemudian menunggu beberapa saat dan keluar untuk memadamkan api. Tak lama, api bisa dipadamkan setelah disiram air.
"Setelah api padam, saya hubungilah Pak Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Babinsa lalu datang, dijagalah rumah kami sampai sore dan saya buat laporan polisi," katanya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Lima hari setelah laporannya diterima, empat pelaku ditangkap jajaran Ditreskrimum Polda Riau. Sedangkan dua pelaku lain, yakni TP dan IL, masih jadi buron.
Kapolda Riau Irjen Agung Setya menyebut keempat orang diamankan lima hari setelah kejadian. Mereka adalah WS, ST, IJ, dan SP.
"Aksi teror pelemparan molotov di Kampar, diamankan empat orang. Keempat orang ini diamankan pada 29 Desember kemarin," kata Agung di Mapolda, Rabu (30/12/2020).