Empat pelaku pelempar bom molotov ke rumah Nurhayati di Kampar, Riau, ditangkap. Wartawati itu bercerita sempat ada ancaman sebelum rumahnya dilempar molotov.
"Dua hari sebelum kejadian memang sudah ada ancaman dari SMS. Intinya ada yang bilang saya mau digas," terang Nurhayati saat dimintai dikonfirmasi detikcom, Rabu (30/12/2020).
Tidak hanya sekali, ancaman bertubi-tubi diterima Nurhayati setelah dirinya mulai aktif membantu masyarakat. Salah satu ancaman terkait pengurusan sertifikat lahan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memang sedang bantu masyarakat mengurus sertifikat lahan yang diberikan pak Presiden. Jadi ancamannya ya terkait itu," katanya.
Terakhir, pada Minggu (20/12) malam, ada juga ancaman yang diterimaya. Ada seseorang yang menyebut mudah mengeksekusinya, yakni dengan bermodalkan sebo atau penutup wajah.
"Ada yang bilang, 'Sebenarnya gampang, cukup pake sebo, ketuk pintu. Ibu orang baik, pasti dibuka pintu dan dipukul saja," katanya.
Nurhayati mengaku tak gentar mendapat ancaman tersebut. Ia berkomitmen untuk tetap menyelesaikan persoalan lahan yang tengah ditanganinya bersama masyarakat.
"Malam saat kejadian sekitar pukul 03.00 WIB, saya mimpi dan terbangun dari tidur. Nggak lama dengar suara ledakan di luar rumah," katanya.
Mendengar ledakan tersebut, Nurhayati dan suami keluar rumah. Terlihat mobil yang parkir di teras rumah telah terbakar.
"Ada ledakan, itulah saya bangun. Bilang suami ada seperti petir, keluarlah. Ternyata mobil di halaman rumah sudah terbakar," katanya.
Melihat kejadian itu, Nurhayati bersama suami langsung menarik selang air dan memadamkan api. Siang harinya ia pun membuat laporan ke Polsek setempat.
Diketahui, polisi menangkap empat orang yang diduga melempar molotov ke rumah seorang wartawati, Nurhayati, di Kampar, Riau. Keempat orang itu ditangkap setelah sempat kabur.
Kapolda Riau, Irjen Agung Setya, menyebut keempat orang diamankan 5 hari setelah kejadian. Mereka adalah WS, ST, IJ, dan SP.
Pelemparan molotov terjadi pada Kamis (24/12) dini hari. Mobil milik Nurhayati hangus terbakar akibat peristiwa itu.
Salah satu pelaku, KT, ditangkap setelah kabur ke Deli Serdang, Sumatera Utara. Dari pelaku diamankan sejumlah barang bukti yang jadi petunjuk.
"Peran empat pelaku ini ada sebagai orang yang mencari eksekutor, memberi petunjuk ke rumah korban dan merencanakan. Jadi korban adalah wartawan," kata Agung.