Untuk solusi jangka panjang, Polana menyebut pihaknya akan membangun transportasi umum berbasis rel. Dia menyebut perlu kajian lebih mendalam apakah kereta gantung atau autonomus rapid transit (ART) yang akan dibangun di kawasan Puncak.
"Jangka panjang tentunya lanjutan program BTS, park and ride, dan yang terakhir barang kali penting jadi program pemda, yaitu pembangunan transportasi umum berbasis rel, entah kereta gantung, ada juga tadi wacana Pak Menhub menggunakan ART, dan nanti akan kita kaji apa sih yang tepat transportasi berbasis rel yang digunakan di Kabupaten Bogor," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengomentari terkait kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Puncak Bogor. Budi Karya menyebut solusi kemacetan yang dilakukan selama ini hanya sebatas solusi jangka pendek.
"Kita sudah lakukan upaya berbagai kegiatan yang bisa dikatakan itu masih sifatnya jangka pendek ya, buka tutup jadi solusi, kalau waktu tertentu libur panjang ada satu arah, dan berbagai kegiatan. BPTJ dan seluruh pemangku kepentingan khususnya polisi dan pemda juga berupaya melakukan rekayasa puncak dengan uji coba 2-1 pada 2019, tetapi itu semua jangka pendek," ucap Budi.
Atas dasar itulah, Budi lantas meminta agar ada jalan keluar jangka panjang untuk betul-betul mengatasi persoalan kemacetan di kawasan Puncak. Dari bus subsidi hingga ORT disarankan oleh Budi untuk menjadi solusi jangka panjang.
"Kita inginkan ada suatu narasi yang lebih komprehensif, yang satu sisi tetap beri layanan pada masyarakat, tetapi kita beri solusi pada masyarakat, sebagai contoh kita berikan subsidi bus ya, sehingga bus-bus yang ke sana kita suplai subsidi, masyarakat yang tadinya hanya memiliki angkot bisa bergabung dalam satu koperasi memiliki bus yang lebih besar, bus bisa untuk masyarakat yang harganya murah, bisa juga dibuat bus yang mewah," ujarnya.
(maa/fjp)