Tidak sedikit masyarakat yang memilih berlibur di kawasan wisata di Ancol, Jakarta Utara. Ada sejumlah pertimbangan yang mendasari masyarakat memilih berlibur ke kawasan wisata di Ancol.
Salah seorang pengunjung Ancol, Ida, menyinggung perihal rapid test antigen. Menurutnya, agar bisa berlibur di Ancol tidak perlu melakukan rapid test antigen.
"Iya kebetulan kalau kita keluar kota kan emang kondisinya mesti ada rapid antigen atau segala macem," ujar Ida saat berbincang dengan detikcom di kawasan wisata Ancol, Minggu (27/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski tidak perlu melakukan rapid test antigen, Ida merasa tetap aman berlibur di kawasan wisata Ancol. Sebab, menurutnya, kawasan wisata Ancol relatif sepi selama pandemi virus Corona (COVID-19).
"Ini karena anak-anak sudah libur lama, walaupun saya tetap dari Jakarta tapi anak-anak tetap pengin liburan lah, karena sekolah juga kebanyakan di rumah. Kayaknya sih ini untuk Ancol kali ini nggak rame kayak biasanya ya. Jadi kayaknya untuk prokesnya sih kemungkinan besar agak aman," tuturnya.
Pendapat serupa dikemukakan oleh Yosi. Biasanya, Yosi dan keluarga pergi keluar kota untuk berlibur. Namun syarat wajib rapid test antigen membuatnya memilih liburan ke tempat yang dekat dari rumah.
"(Memilih) Ancol karena di mana-mana lagi pandemi begini, karena lagi dibuka aja. Biasanya ke luar kota. Cuma, karena lagi ada rapid test di luar kota jadi ke sini aja, ke yang dekat-dekat aja," kata Yosi.
![]() |
Tidak hanya itu, ada juga pengunjung bernama Isak yang kangen dengan suasana pantai. Dia turut membawa anak-anaknya pergi ke Ancol supaya puas bermain di pantai.
"Yang pertama memang kalau kita bicara asal usul kita dulu di kampung dekat pantai. Kemudian udah lama juga nggak ke pantai, makanya kangen. Kemarin udah ke gunung, ke kali udah, nah ini pantai. Memang di pantai supaya anak-anak puas," terang Isak.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya.
Tidak seperti pengunjung lainnya, Isak tidak keberatan jika suatu lokasi destinasi mengharuskan pengunjungnya melakukan rapid test antigen. Menurutnya, selama demi kebaikan diri sendiri, maka Isak akan mematuhinya.
"Sebenarnya tadi pagi terakhir sebelum berangkat ke sini masih cari informasi terbaru. Apakah ada nggak? Gitu. Ternyata tidak ada. Kalaupun ada ya no problem mau nggak mau. Kan untuk kesehatan kita juga. Selama buat kebaikan ya saya jalani," tandasnya.
Seperti diketahui, untuk masuk ke kawasan wisata Ancol, calon pengunjung diharuskan membeli tiket secara online. Di form online itu, pengunjung tidak diwajibkan melampirkan hasil rapid test antigen.
Hingga pukul 13.00 WIB, sebanyak 17 ribu orang mengunjungi kawasan Ancol. Mayoritas dari mereka mendatangi Pantai Lagoon untuk bersantai, sekaligus menikmati angin segar di tepi pantai.