Partai Demokrat (PD) menilai wajar soal anggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk 'kabinet capres 2024'. Namun, PD tak menyoal itu, yang terpenting kabinet ini dapat bekerja cepat mengatasi dampak COVID-19.
"Saya pikir sah-sah saja ada pengamat atau publik menilai seperti itu. Tapi menurut sekarang yang lebih penting bagaimana kabinet ini dapat bekerja secara efektif terutama dalam mengatasi dampak COVID ini dari sisi kesehatan ataupun ekonominya," kata Waketum PD, Marwan Cik Hasan, kepada wartawan, Rabu (23/12/2020) malam.
Marwan juga menilai sah saja soal penilaian penunjukan menteri-menteri bisa berdampak pada elektoral mereka untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 nanti. Namun, menurutnya, Jokowi harus memberikan koridor dan batasan yang jelas, sehingga para menteri tidak melalaikan tugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa saja terjadi dan itu sah-sah saja. Karena itu jabatan politik. Itu tinggal presiden saja yang harus memberikan koridor atau batas yang jelas dan tegas. Sehingga tidak melalaikan tugas utama sebagai pembantu presiden dalam menjalankan visi dan misi presiden," ucapnya.
Sama halnya dengan Ketua DPP PD Didi Irawadi. Dia meminta siapapun yang masuk dalam kabinet harus cepat mengatasi masalah akibat pandemi ini.
"Bagi saya yang penting kabinet Presiden Jokowi dengan kombinasi yang baru bisa mengatasi pandemi Corona yang semakin mengancam, apalagi jumlah yang terinfeksi terus meningkat. Dan segera pemerintah mampu mengatasi kemiskinan, pengangguran dan persoalan ekonomi lainnya akibat COVID-19 yang telah membuat terpuruknya ekonomi negara ini dan sengsaranya rakyat bawah," ujarnya.
"Soal terkait Pilpres 2024, biar rakyat yang menilai. Bukan urusan kami. Sebab bagi kami saat ini yang penting pemerintah harus mampu mengatasi problem yang ada di depan mata, rakyat yang terpuruk akibat dampak pandemi harus segera dibantu. Jangan lagi ada bantuan sosial yang dikorupsi, saat rakyat sangat menderita akibat Corona," lanjut Didi.
Kenapa kabinet Jokowi saat ini bisa dianggap 'kabinet capres 2024'? simak berita selengkapnya
Untuk diketahui, Presiden Jokowi telah melantik 6 menteri baru hari ini. Nama Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini menambah rentetan kandidat capres yang malang melintang di berbagai survei capres yang kini masuk daftar pembantu presiden.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik pada kisaran 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden acak dan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, terlihat sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju masuk bursa capres 2024. Menteri pembantu Jokowi yang masuk bursa capres 2024 versi Indikator Politik antara lain Menhan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 16,8%, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (8,8%), Menkopolhukam M Mahfud Md (1,3%), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (1,2%), Menteri BUMN Erick Thohir (0,8%), dan Mendagri Tito Karnavian (0,4 %).
Masuknya Sandiaga Uno pun cukup mengejutkan. Seolah-olah Jokowi memberi ruang untuk Sandiaga muncul ke permukaan sebelum menatap Pilpres 2024.
"Kalau nama Sandiaga Uno masuk, kabinet ini menjadi kabinet presiden masa depan, karena Jokowi berhasil mengumpulkan tokoh-tokoh capres di kabinetnya," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun kepada detikcom, Rabu (23/12).
Bisa dibilang saat ini Kabinet Indonesia Maju tak lain adalah 'Kabinet Capres 2024'. Lantas untuk apa Jokowi seolah membangun kabinet masa depan ini? Bisa jadi Jokowi sedang mempersiapkan penerusnya agar program-programnya bisa dilanjutkan di kepemimpinan presiden selanjutnya.
"Jokowi sudah siap untuk mulai bicara dengan sebagian besar tokoh-tokoh penerusnya, yang sebagian besar nanti adalah mantan pembantu presiden," kata Rico Marbun menerka maksud politik Jokowi.