4. Penjelasan BMKG
BMKG menjelaskan soal hujan deras yang mengguyur Makassar hingga menyebabkan banjir. BMKG mengatakan curah hujan akan meningkat sampai Januari 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi penyebabnya pertama karena sudah memasuki musim hujan dan curah hujan akan terus meningkat sampai bulan Januari," kata Prakirawan BMKG Makassar Nur Asia Utami kepada detikcom, Senin (21/12/2020).
Selain karena wilayah Makassar yang sudah masuk musim hujan, faktor berikutnya ialah uap air di wilayah barat perairan Sulawesi Selatan terpantau cukup tinggi. Hal ini ditambah kelembapan yang cukup tinggi di permukaan laut.
"Jadi 3 unsur tadi yang menjadi pemicu kenapa seminggu terakhir di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat curah hujannya cukup tinggi," ujarnya.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diprediksi masih akan terjadi di wilayah Makassar dan sekitarnya hingga sepekan ke depan, bahkan hingga awal Januari 2021.
"Jadi wilayah di Sulawesi Selatan bagian barat, khususnya Makassar dan sekitarnya, yakni Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Gowa, dan Takalar, memang untuk seminggu ini terpantau di data observasi BMKG memang curah hujannya masuk dalam kategori sedang hingga tinggi," imbuhnya.
5. Dugaan soal Meluapnya Air Sungai
Sejumlah warga di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala Kota Makassar mengungsi lantaran rumah terkena dampak banjir. Warga mengungsi ke masjid terdekat lingkungan mereka.
"Ada sekitar 700 orang yang kita evakuasi hingga hari ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Muhammad Rusly kepada wartawan di Makassar, Senin (21/12).
Wilayah yang terkena dampak paling parah di BTN Kodam III di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya. Sementara di Kecamatan Manggala, wilayah banjir paling parah berada di Romang Tangaya dan Perumnas Antang blok 8 dan blok 10.
"Selanjutnya kita dirikan dapur umum lewat bantuan Dinas Sosial. Dinas kesehatan membagikan obat-obatan juga kepada warga," terangnya.
Menurutnya, salah satu penyebab banjir di kedua wilayah itu lantaran meluapnya aliran sungai. Wilayah ini juga disebut kerap menjadi langganan banjir.
"Dari Kodam III itu airnya dari Sungai Maros, sementara di Romang Tangaya itu sungai dari Kabupaten Gowa. Air yang meluap ini berlanjut sampai blok 8 dan blok 10 (Perumnas Antang)," kata dia.
(knv/ibh)