Polemik soal 'dana Natal' dari Freeport untuk warga di Mimika, Papua, selesai. Dana tersebut telah dicairkan dan akan dibagikan kepada masyarakat di kampung-kampung.
Polemik bermula saat sejumlah warga dari Suku Kamoro mempertanyakan soal 'dana Natal' ke Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko). Hingga kemudian polemik ini dibawa ke Polres Mimika untuk diselesaikan.
Pada Rabu (16/12), mediasi pun digelar antara perwakilan masyarakat, pengurus Lemasko, dan ditengahi pihak aparat. Di tengah mediasi berjalan, terjadi penyerangan terhadap sejumlah warga yang ada di halaman Polres Mimika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan tersebut dilakukan orang tak dikenal (OTK) terhadap warga yang tengah mengawal berjalannya mediasi. OTK datang membawa benda tajam dan batu dari arah Jl Yos Sudarso ke Polres Mimika.
![]() |
Mereka menyerang warga yang sedang menunggu proses mediasi. Namun dilaporkan tak ada korban jiwa atau terluka akibat penyerangan tersebut. Meski begitu, sebuah mobil dirusak OTK. Mobil tersebut diamankan ke Mapolres Mimika.
Polisi bersenjata sempat bersiaga mengantisipasi terjadinya serangan kembali. Mediasi pun selesai pada sore harinya. Ketua Lemako, Geri Okoware, mengatakan persoalan dana Natal akan diselesaikan secara internal.
"Intinya kami sepakat akan segera menyelesaikannya, dan akan diatur internal kita sendiri," kata Geri seusai mediasi di Polres Mimika.
Kenapa disebut dana Natal? Silakan baca di halaman selanjutnya.
Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan pertemuan atau mediasi kedua belah pihak sudah dilakukan agar permasalahan segera diselesaikan. Dia berharap pencairan dana segera dilakukan karena sesuai perjanjian dengan Freeport pencairan pada tanggal 14 Desember.
"Ada dana-dana dari Freeport yang dikelola oleh lembaga, yaitu dana untuk Youmako (Yayasan Masyarakat Kamoro), dana untuk Lemasko, dan dana limbah yang dikelola LPMAK (Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro). Di mana dana-dana itu biasa itu turun di bulan Desember kepada mereka. Mereka berharap untuk Natal. Kita usahakan tersalurkan dengan cara yang benar," kata AKBP Era di lokasi yang sama.
Pada Kamis (17/12), pencairan dana pun dimulai. Sejumlah perwakilan kampung dari Suku Kamoro melakukan pencairan di kantor cabang BRI di Jalan Budi Utomo, Mimika.
![]() |
Sebanyak 200 personel gabungan TNI-Polri mengawal pencairan dana tersebut agar tidak terjadi keributan. AKBP Era meluruskan juga soal istilah dana Natal yang kerap dipakai untuk menyebut dana yang diberikan PT Freeport ini.
"Pencairan dana ini bukan dana Natal. Ini dana memang untuk masyarakat Kamoro yang terkena langsung dampak limbah, yang memang cairnya bulan Desember. Iya hari ini kita kawal agar berjalan aman. Nanti teknis penyalurannya juga akan kami kawal," kata AKBP Era.
Ada lima kampung yakni Nawaripi, Koperapoka, Nayaro, Ayuka, dan Tipuka yang telah mengambil dana tersebut. Selanjutnya pembagian akan dilakukan oleh perwakilan kampung.