Dia mengatakan pemerintah daerah hingga pihak swasta sudah memberi imbauan kepada warga untuk lebih berhati-hati terhadap reptil buas tersebut. Pemda juga bekerja sama dengan polisi untuk mencegah jatuhnya korban akibat serangan buaya.
"Iya, banyak. dua minggu lalu kami turunkan staf untuk berikan edukasi ke masyarakat yang ada di tepi sungai dan tepi pantai untuk lebih berhati-hati melaksanakan kegiatan di pinggir Sungai Palu dan Pantai Talise. Kita koordinasi juga dengan pihak swasta dan Polairud," ungkap Haruna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, Aris Tasmuri alias Ateng (49) diterkam buaya muara saat mandi terapi air laut di Teluk Palu atau Pantai Talise, Kota Palu, Sulteng. Akibat kejadian tersebut, tangan Ateng hampir putus.
Video kejadian itu beredar di media sosial. Dalam video itu, sejumlah orang mencoba menolong dengan mencari kendaraan roda empat agar korban bisa mendapatkan perawatan medis. Dalam video yang berdurasi 2 menit 5 detik itu, tampak korban menutupi lengan bagian kanan dengan baju miliknya.
Terekam suasana panik di lokasi. Buaya yang menerkam korban tampak masih berada di pesisir pantai Teluk Palu.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (13/12) pagi. Oleh masyarakat yang melintas lokasi, Ateng langsung dibawa ke RSUD Undata.
Kapolres Palu AKBP Riza Faisal menyebut lokasi kejadian sering didatangi warga untuk terapi air laut. Bahkan korban telah beberapa kali datang ke lokasi.
"Korban diketahui sering kali melakukan terapi air laut di Pantai Talise, tepatnya di sekitar patung kuda. Informasi yang kami peroleh, di lokasi kejadian, korban tidak sendiri, melainkan bersama 8 orang pengunjung lainnya," ucap Riza Faisal.
(jbr/idh)