Jakarta -
Pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono mengklaim menang dalam Pilwalkot Depok berdasarkan hasil hitung cepat (quick count). Peneliti Charta Politika Dadang Nurjaman mengaitkannya dengan efek PKS yang kuat di Kota Depok.
"Saya katakan bahwa Depok ada pandangan PKS. Kita nggak quick count ya, tapi saya memandang itu ya, Depok itu basis PKS kuat," kata Dadang di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Rabu (9/12/2020).
Apalagi, menurut Dadang, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap kegiatan partai dan kelompok pengajian yang dikelola PKS di Depok sangat kuat. Hal itulah yang menjadi alasan basis PKS kuat di Depok. Dia menyebut basis partai lain di Depok lemah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini masih dikatakan bahwa Depok ini memiliki, bukan tingkat sisi religiositas tinggi, tapi kepatuhan terhadap partai, kepatuhan terhadap kelompok pengajian, yang itu semua dikelola oleh PKS. Dan satu lagi sama basis PDIP belum kuat, dan Gerindra belum kuat juga. NU juga lemah di situ. Konfliknya kan itu," katanya.
Dadang mengatakan daerah Depok sudah hampir 15 tahun dikuasai oleh PKS. Hal ini menjadikan siapa pun calon yang diusung PKS akan memenangi Pilkada Depok.
"Karena hampir 15 tahun dikuasai oleh PKS. Jadi ini mau genap 20 tahun. Artinya, ini kita bisa lihat kekuatan besar PKS itu di Kota Depok itu. Jadi pengaruh PKS besar di sana. Siapa pun yang dicalonkan bisa," tuturnya.
Pasangan M Idris-Imam telah mendeklarasikan kemenangan dari hasil QC, simak berita selengkapnya
Diketahui, calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, mendeklarasikan kemenangannya dalam Pilkada Depok versi hitung cepat (quick count) hasil suara. Pasangan calon ini diusung oleh PKS, Demokrat, PPP, dan Partai Berkarya.
"Berdasarkan hasil quick count yang sudah kita lakukan di sekian ratus titik yang sudah kita tetapkan sebagai representasi TPS untuk menetapkan bahwa Pak Idris dan Pak Imam memang sosok Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok periode 2021-2026," kata ketua tim pemenangan Idris-Imam, Hafid Nasir, di Rumah Relawan Idris (RRI), Cilodong, Kota Depok, Rabu (9/12).
"Dari hasil quick count capaian suara 75 persen dari TPS-TPS yang sudah merepresentasikan kemenangan Pak Idris dan Pak Imam, insyaallah, dengan izin Allah SWT, Pak Idris dan Pak Imam menang. Menang di angka 55,38 persen," lanjutnya.
Dari hasil quick count, lanjutnya, calon Wali Kota (cawalkot) Depok nomor urut 1 Pradi Supriatna meraup suara 44,62 persen. Hafid pun mengatakan kemenangan Idris-Imam ini adalah hasil kerja keras semua pihak.
"Alhamdulillah kami bersyukur atas hasil ini, tentu ini adalah buah kerja keras para partai pengusung, relawan. Dan warga Depok sekalian yang telah mendukung dan memenangkan Idris-Imam," terang dia.
Cawalkot Depok Pradi Supriatna pun merespons soal klaim kemenangan rivalnya, Mohammad Idris, di Pilwalkot Depok versi hitung cepat (quick count). Pradi mengaku tak mempermasalahkannya.
"Tidak masalah, silakan saja. Yang penting kita lihat hasilnya nanti seperti apa diumumkan oleh lembaga yang memang resmi," kata Pradi di Warung Makan Betawi Ngoempoel, Jalan Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/12).
Pradi mengatakan proses penghitungan suara masih berjalan. Dia menunggu hasil real count.
"Ya sah-sah saja, silakan saja, tidak ada masalah bagi kami. Yang penting adalah nanti hasil resminya karena sekarang masih berjalan. Kita hormati itu, kita hormati hasil penghitungan untuk riilnya nantinya," ucap Pradi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini