Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia tak lepas dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK. Dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) KPK telah melakukan OTT sejak tahun 2005 hingga kini era kepemimpinan Firli Bahuri.
Jika mengulas balik kegiatan OTT KPK sejak 2005, pada tahun 2018 menjadi terbanyak yakni 30 kali OTT. Namun, di tahun 2006 KPK sama sekali tak ada kegiatan OTT. Lalu bagaimana OTT di era Ketua KPK Firli Bahuri?
"Kurang dari setahun menakhodai KPK, kami juga telah melakukan sedikitnya 8 kali OTT kasus tindak pidana korupsi praktik suap menyuap, yang melibatkan beberapa penyelenggara negara di pusat maupun daerah," kata Firli dalam keterangan tertulis, Rabu (9/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPK era Firli sudah melakukan OTT kepada eks komisioner KPU Wahyu Setiawan, Bupati Sidoarjo, pejabat UNJ, Bupati Kutai Timur, dan Menteri KKP Edhy Prabowo, Wali Kota Cimahi, Bupati Banggai Laut, dan Pejabat Kemensos yang menyeret Mensos Juliari P Batubara. Namun, terkait OTT pejabat UNJ, perkara itu diserahkan ke Polda Metro Jaya dan kini kasusnya sudah disetop.
Berikut data OTT KPK sejak 2005 hingga 2020:
![]() |
2005: 3 OTT
2006: 0 OTT
2007: 1 OTT
2008: 4 OTT
2009: 1 OTT
2010: 2 OTT
2011: 6 OTT
2012: 4 OTT
2013: 10 OTT
2014: 5 OTT
2015: 5 OTT
2016: 17 OTT
2017: 19 OTT
2018: 30 OTT
2019: 21 OTT
2020: 7 OTT
Tonton video 'Eks Pimpinan KPK ke Firli Bahuri: Jangan Takut Diancam Siapapun!':
Berikut 7 OTT KPK era Firli Bahuri:
OTT kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan
KPK melakukan OTT terhadap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan pada 8-9 Januari 2020. OTT tersebut terkait kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI. Dalam OTT itu KPK menetapkan 4 orang tersangka yakni Wahyu Setiawan, eks Caleg PDIP Harun Masiku, Saeful Bahri dan orang kepercayaan Wahyu Agustiani Tio Fridelina.
Dalam kasus suap PAW anggota DPR itu hanya satu tersangka yang hingga kini belum tertangkap yakni Harun Masiku Padahal, tiga tersangka lain yakni Saeful Bahri, Wahyu Setiawan, dan Agustiani Tio Fridelina sudah divonis bersalah.
OTT terhadap Bupati Sidoarjo
KPK melakukan OTT kepada Bupati nonaktif Sidoarjo, Saiful Ilah pada 7 Januari 2020. Penangkapan Saiful Ilah ini hampir bersamaan dengan OTT Wahyu Setiawan. OTT terhadap Saiful Ilah terkait dengan suap pembangunan proyek di Kabupaten Sidoarjo.
Ada 6 orang termasuk Saiful Ilah yang ditetapkan sebagai tersangka. Para tersangka sudah dinyatakan bersalah dan dijatuhi vonis oleh majelis hakim. Untuk Saiful Ilah divonis 3 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 6 bulan. Saiful dinyatakan terbukti bersalah karena menerima suap total senilai Rp 600 juta.
Sunarti Setyaningsih divonis dengan hukuman pidana penjara 1 tahun 6 bulan dan denda Rp 100 juta subsider 6 bulan. Kemudian, Judi Tetrahastoto dan Sanadjihitu Sangaji mendapat vonis sama, yakni pidana penjara 2 tahun penjara dan denda Rp 150 juta subsider 6 bulan.
OTT terhadap Bupati Kutai Timur
KPK melakukan OTT terhadap Bupati Kutim Ismunandar dan istrinya Encek Unguria R yang juga menjabat Ketua DPRD Kutai Timur pada Kamis (2/7) malam. OTT ini terkait kasus dugaan suap proyek infrastruktur di Kutai Timur. Ada tujuh tersangka dijerat KPK.
Berikut ini identitas ketujuh tersangka tersebut:
Sebagai penerima:
-Ismunandar selaku Bupati Kutai Timur;
-Encek UR Firgasih selaku Ketua DPRD Kutai Timur;
-Suriansyah selaku Kepala BPKAD,
-Aswandi selaku Kadis PU;
-Musyaffa selaku Kepala Bapenda.
Sebagai pemberi:
-Aditya Maharani selaku kontraktor;
-Deky Aryanto selaku rekanan.
OTT terhadap Menteri KKP Edhy Prabowo
Edhy Prabowo ditangkap KPK pada Selasa (24/11) menjelang tengah malam di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Saat itu Edhy Prabowo turun dari pesawat yang mengantarkannya dari Jepang.
Sebelumnya, Edhy Prabowo dan rombongannya melakukan kunjungan ke Hawaii, Amerika Serikat (AS), lalu pulang ke Indonesia dengan transit dulu di Jepang. Total ada 17 orang yang diamankan KPK, termasuk istri Edhy Prabowo bernama Iis Rosita Dewi.
Iis dilepas KPK. Iis tidak ditetapkan menjadi tersangka.
Di Amerika Serikat, Edhy Prabowo disebut berbelanja sejumlah barang mewah saat kunjungan kerja dengan menghabiskan uang Rp 750 juta. Uang yang dipakai Edhy Prabowo diduga hasil dari kasus ekspor benih lobster atau benur.
Dalam OTT ini, KPK menetapkan 7 tersangka.
Sebagai penerima:
1. Edhy Prabowo (EP) sebagai Menteri KKP;
2. Safri (SAF) sebagai Stafsus Menteri KKP;
3. Andreau Pribadi Misanta (APM) sebagai Stafsus Menteri KKP;
4. Siswadi (SWD) sebagai Pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK);
5. Ainul Faqih (AF) sebagai Staf istri Menteri KKP; dan
6. Amiril Mukminin (AM)
Sebagai pemberi:
7. Suharjito (SJT)
OTT Wali Kota Cimahi
Tiga hari berselang, Jumat (27/11), giliran Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna kena OTT KPK. Kemudian KPK menetapkan Ajay sebagai tersangka penerima suap terkait dengan perizinan pengembangan Rumah Sakit Kasih Bunda Cimahi. Selain Ajay, KPK menetapkan Komisaris RSU Kasih Bunda Hutama Yonathan.
Berikut 2 tersangka yang ditetapkan KPK:
Sebagai penerima:
1. Ajay Muhammad Priatna
Sebagai Pemberi:
1. Hutama Yonathan
OTT Bupati Banggai Laut
KPK kembali melakukan OTT yang kali ini menyasar Bupati Banggai Laut Sulawesi Tengah (Sulteng), Wenny Bukamo. OTT dilakukan hari Kamis (3/12).
Dalam OTT Bupati Banggai Laut, KPK menemukan uang Rp 2 miliar. Duit miliaran rupiah itu ditemukan dikemas di dalam kardus.
Diduga sebagai penerima:
1. Wenny Bukamo selaku Bupati Banggai Laut
2. Recky Suhartono Godiman selaku Komisaris Utama PT ABG (Alfa Berdikari Group)
3. Hengky Thiono selaku Direktur PT RMI (Raja Muda Indonesia)
Diduga sebagai pemberi:
1. Hedy Thiono selaku Komisaris PT BBP (Bangun Bangkep Persada)
2. Djufri Katili selaku Direktur PT AKM (Antarnusa Karyatama Mandiri)
3. Andreas Hongkiriwang selaku Direktur PT APD (Andronika Putra Delta)
OTT Pejabat Kemensos
Yang terakhir, KPK melakukan OTT pada pejabat Kementerian Sosial (Kemensos). OTT pejabat Kemensos diduga terkait bansos penanganan COVID-19.
OTT pejabat Kemensos dilakukan hari Jumat (4/12) pukul 23.00 WIB sampai Sabtu (5/12) pukul 02.00 WIB.
Total ada 5 tersangka yang ditetapkan KPK dalam kasus ini. Berikut identitas para tersangka:
Sebagai Penerima:
1. Mensos Juliari Peter Batubara
2. Pejabat Pembuat Komitmen Kemensos Matheus Joko Santoso
3. Pejabat Pembuat Komitmen Kemensos Adi Wahyono
Sebagai Pemberi:
1. Ardian I M (Swasta)
2. Harry Sidabuke (swasta)